Strategi dan Media Pembelajaran Bagi Anak Berkebutuhan Khusus dengan Hambatan Penglihatan

Main Article Content

Ni Luh Gede Karang Widiastuti

Abstract

Penelitian yang dilaksanakan ini bertujuan untuk mengetahui strategi pembelajaran dan media pembelajaran yang dapat digunakan dalam proses pembelajaran anak berkenutuhan khusus dengan hambatan penglihatan atau tunanetra. Penelitian ini dilatarbelakangi oleh berbagai kasus yang terjadi berkaitan dengan keterbatasan media pembelajaran di lembaga pendidikan untuk anak tunanetra, bahkan seringkali ditemui penggunaan strategi pembelajaran yang kurang sesuai dengan karakteristik dan kebutuhan pendidikan anak tunanetra sehingga menghambat pengembangan potensi diri anak tunanetra. Metode penelitian bersifat deskriptif dengan teknik pengumpulan data berupa studi literatur dari berbagai referensi yang relevan dengan gejala yang diamati. Data yang terkumpul dianalisis secara deskriptif kualitatif sehingga dapat dilihat variasi strategi pembelajaran dan media pembelajaran yang dapat digunakan dalam proses pembelajaran anak tunanetra. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pada dasarnya strategi pembelajaran yang digunakan untuk anak tunanetra didasarkan pada pertimbangan tertentu, yaitu: (a) berdasarkan pertimbangan pengolahan pesan terdapat dua macam strategi pembelajaran, yaitu deduktif dan induktif; (b) berdasarkan pihak pengelola pesan, terdapat dua strategi pembelajaran, yaitu ekspositorik dan heuristic; (c) berdasarkan pertimbangan pengaturan guru, ada dua macam strategi, yaitu strategi pembelajaran dengan seorang guru dan beregu (team teaching); (d) berdasarkan pertimbangan jumlah siswa, terdpat strategi pembelajaran klasikal, kelompok kecil, dan individual; dan (e) berdasarkan interaksi guru dan siswa, terdapat strategi pembelajaran tatap muka dan melalui media. Media pembelajaran anak tunanetra meliputi: (a) huruf braille; (b) kamera khusus untuk tunanetra; (c) mesin baca kurzweil; (d) optacon; (e) reglet; (f) mesin ketik braille; (g) papan hitung dan sempoa, (g) buku bicara (digital talking book); (i) termoform; (j) telesensory; dan (k) printer braille

Article Details

How to Cite
Ni Luh Gede Karang Widiastuti. (2023). Strategi dan Media Pembelajaran Bagi Anak Berkebutuhan Khusus dengan Hambatan Penglihatan. Widya Accarya, 14(1), 31-38. https://doi.org/10.46650/wa.14.1.1385.31-38
Section
Articles

References

Cahya, L. S. (2013). Buku Anak untuk ABK. Yogyakarta: Familia
Efendi, M. (2006). Pengantar Psikopedagogik Anak Berkelainan. Jakarta: Bumi Aksara
Indonesia, P. R. (2003). Undang-undang Republik Indonesia nomor 20 tahun 2003 tentang sistem pendidikan nasional.
Irdamurni. (2018). Memahami Anak Berkebutuhan Khusus. Jawa Barat: Goresan Pena.
Kholidah, F. (2017). Upaya Pengembangan Kemandirian dalam Ibadah melalui Pembelajaran Pendidikan Agama Islam pada Siswa Tunanetra (Studi Kasus di Kelas V SLB ‘Aisyiyah Ponorogo) (Doctoral dissertation, IAIN Kediri).
Kosasih, E. (2012). Cara Bijak Memahami Anak Berkebutuhan Khusus. Bandung: Yrama Widya
Nur‟aeni. (1997). Intervensi Dini bagi Anak Bermasalah. Jakarta: Rineka Cipta
Rahayu, M. (2022). Pengaruh Intervensi Menggunakan Aplikasi “Netra Sehat” terhadap Tingkat Literasi Kesehatan Harian bagi Penyandang Disabilitas Sensorik Netra di Indonesia (Doctoral dissertation, Universitas Hasanuddin).
Utomo & Muniroh, N. (2019). Pendidikan Anak Dengan Hambatan Penglihatan. Kalimantan selatan: Prodi. PJ JPOK FKIP ULM Press
Wardani, I.G.A.K., Trasidi, D., Hernawati, T., Astati. (2021). Pengantar Pendidikan Anak Berkebutuhan Khusus (Edisi 2). Tanggerang Selatan: Universitas Terbuka
Wahyuni, N. P. S., Widiastuti, N. L. G. K., & Santika, I. G. N. (2022). Implementasi Metode Examples Non Examples Dalam Pembelajaran Daring Untuk Meningkatkan Kemampuan Berpikir Kritis Siswa SD. Jurnal Ilmiah Pendidikan Citra Bakti, 9(1), 50-61.
Widiastuti, N.L.G.K. (2019). Model Layanan Pendidikan Bagi Anak Berkebutuhan Khusus Yang Mengalami Kecacatan Fisik. Jurnal Ilmiah Ilmu Pendidikan. Vol 5(1), 46-54
Wikasanti, Esthy. (2014). Pengembangan Life Skills untuk Anak Berkebutuhan Khusus. Jogjakarta: Redaksi Maxima.