PELAKSANAAN TRI HITA KARANA DALAM KEHIDUPAN UMAT HINDU
Main Article Content
Abstract
Tri Hita Karana pada hakikatnya adalah sikap hidup yang seimbang antara memuja Tuhan dengan mengabdi pada sesama manusia, serta mengembangkan kasih- sayang pada sesama manusia serta mengembangkan kasih saying pada alam lingkungan.Konsep Tri Hita Karana menjiwai napas kehidupan orang Bali (Hindu) dan menjadikan Bali Harmonis baik secara makro kosmos maupun secara mikro kosmos. Hal ini sesuai dengan yang tercantum dalam kitab Sarasamuscaya (135) dengan istilah Prihen Tikang Bhuta Hita, yaitu usahakan kesejahteraan semua mahkluk itu akan menjamin tegaknya Catur Marga atau empat tujuan hidup yang terjalin satu sama lainnya.                                                                   Kata kunci : Tri Hita Karana dan Umat Hindu Â
Article Details
How to Cite
PURANA, I. M. (2016). PELAKSANAAN TRI HITA KARANA DALAM KEHIDUPAN UMAT HINDU. Widya Accarya, 5(1). https://doi.org/10.46650/wa.5.1.237.%p
Section
Articles
An author who publishes in the Widya Accarya agrees to the following terms:
- Author retains the copyright and grants the journal the right of first publication of the work simultaneously licensed under the Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 License that allows others to share the work with an acknowledgement of the work's authorship and initial publication in this journal
- Author is able to enter into separate, additional contractual arrangements for the non-exclusive distribution of the journal's published version of the work (e.g., post it to an institutional repository or publish it in a book) with the acknowledgement of its initial publication in this journal.
- Author is permitted and encouraged to post his/her work online (e.g., in institutional repositories or on their website) prior to and during the submission process, as it can lead to productive exchanges, as well as earlier and greater citation of the published work (See The Effect of Open Access).
Read more about the Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 Licence here: https://creativecommons.org/licenses/by-sa/4.0/.
References
Bagus, I Gusti Ngurah, 1969. Pertentangan Kasta Dalam Bentuk Baru Masyarakat
Baru. Universitas Udayana
Kajeng, I Nyoman dkk., 1991. Saramuscaya Alih Bahasa. Jakarta: Yayasan Dharma
Sarasi
Mantra, Ida Bagus, 1967. Bhagawad Ghita, Alih Bahasa. PHDIP
Pandit, S, 1991. Bhagawad Ghita, Terjemahan dan Keterangan. Jakarta: Yayasan
Dharma Sarati
Puja, MA. I Gede dan Cok Rai Sudharta, 1997/1978. Menawa Dharmasastra. Alih
Bahasa, Departemen Agama RI
Swami Siwananda, 1992. Intisari Agama Hindu. Alih Bahasa dari Judul Asli: All About Hinduisme oleh: Tim Penerjemah Yayasan Sana Tana Dharmasram, Surabaya: Paramita
Wiana, I Ketut, 1993. Kasta Dalam Hindu Kesalahanpahaman Berabad-Abad, Denpasar: Offset BP
, 2004. Menuju Bali Jagadhita: Tri Hita Karana Seharai-Hari dalam
Bali: Menuju Jagadhita Aneka Perspektif.
, 2005. Ajeg Bali Adalah Tegaknya Kebudayaan Hindu Di Bali Dalam
Dialog Ajeg Bali Perspektif Pengamalan Agama Hindu. Surabaya: Paramita
, 2006. Memahami Perbedaan Varna, Kasta Dan Wangsa. Surabaya: Paramita
Baru. Universitas Udayana
Kajeng, I Nyoman dkk., 1991. Saramuscaya Alih Bahasa. Jakarta: Yayasan Dharma
Sarasi
Mantra, Ida Bagus, 1967. Bhagawad Ghita, Alih Bahasa. PHDIP
Pandit, S, 1991. Bhagawad Ghita, Terjemahan dan Keterangan. Jakarta: Yayasan
Dharma Sarati
Puja, MA. I Gede dan Cok Rai Sudharta, 1997/1978. Menawa Dharmasastra. Alih
Bahasa, Departemen Agama RI
Swami Siwananda, 1992. Intisari Agama Hindu. Alih Bahasa dari Judul Asli: All About Hinduisme oleh: Tim Penerjemah Yayasan Sana Tana Dharmasram, Surabaya: Paramita
Wiana, I Ketut, 1993. Kasta Dalam Hindu Kesalahanpahaman Berabad-Abad, Denpasar: Offset BP
, 2004. Menuju Bali Jagadhita: Tri Hita Karana Seharai-Hari dalam
Bali: Menuju Jagadhita Aneka Perspektif.
, 2005. Ajeg Bali Adalah Tegaknya Kebudayaan Hindu Di Bali Dalam
Dialog Ajeg Bali Perspektif Pengamalan Agama Hindu. Surabaya: Paramita
, 2006. Memahami Perbedaan Varna, Kasta Dan Wangsa. Surabaya: Paramita