Riwayat Perkembangan Rancangan Bangunan Suci (Pura) di Bali

  • I Nyoman Gde Suardana Fakultas Teknik Universitas Dwijendra

Abstract

Pulau Bali juga disebut sebagai ‘Pulau Seribu Pura’. Pura selain merupakan tempat suci Hindu, juga sebagai “sentra rohaniâ€. Permasalahan yang muncul: Apa saja yang melatarbelakangi perkembangannya dan bagaimana sebaiknya konsep rancangan sebuah pura ke depan? Tujuan dilakukan penelitian ini adalah guna lebih dalam mengetahui dan memahami tentang riwayat perkembangan rancangan bangunan suci di Bali. Metode penelitian yang digunakan adalah metode penelitian kualitatif interpretatif, dengan menggali sumber-sumber prasasti yang ada. Melakukan studi literatur, serta mewawancarai tetua/penglingsir yang dianggap pakar atau sebagai panutan yang paham akan nilai-nilai dan sejarah tradisi. Khususnya yang menyangkut ikhwal perkembangan bentuk, fungsi, dan nilai-nilai ruang bangunan suci di Bali. Prasasti sering menyebutkan bahwa  gunung dan bukit sebagai sthana para dewa. zaman dulu, tempat – tempat tinggi di Bali, di hulu atau di tanah bervibrasi suci, orang-orang membuat suatu bangunan peribadatan, meski sederhana dan sifatnya sementara. Manfaat yang akan diperoleh adalah masyarakat akan menjadi lebih paham perihal riwayat perkembangan bangunan suci di Bali ini. Masyarakat juga akan lebih mengerti dan paham tentang hubungan yang filosofikal antara bentuk-bentuk bangunan suci yang dilahirkan dari satu periode (awal) hingga perkembangannya seperti yang bisa dijumpai saat ini. Kata Kunci: riwayat perkembangan, rancangan bangunan suci, Bali

References

Bidja, I Made, 2000, Asta Kosala-Kosali, Asta Bumi, Denpasar:; BP.

Etlin, Richard A, 1994, Symbolic Space, London:The University of Chicago Press, Ltd.

Gelebet, I Nyoman, Ir., 1981/1982, Arsitektur Tradisional Daerah Bali, Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, Proyek Inventarisasi dan Dokumentasi.Bali, Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, Proyek Inventarisasi dan

Dokumentasi.

Gadamer, Hans-Georg, 1975, Truth and Method, New York: The Seabury Press.

Jiwa, Ida Bagus Nyoman, Drs, 1992, Kamus Bali Indonesia,Bidang Istilah Arsitektur Tradisional Bali, Denpasar:

Upada Sastra.

Pesta Kesenian Bali XIX (Booklet Pameran Arsitektur), (1997), Arsitektur Masyarakat Balidalam Berbhuana,

Denpasar: Sub. Sie Pameran Arsitektur.

Pesta Seni Bali, 1981, (booklet), KORI Arsitektur Tradisional Bali.

Pesta Seni Bali, 1983, (booklet), Pamerajan.

Suardana, I Nyoman Gde, 2002, Tesis S2, ITS, Makna dalam Arsitektur “Umah†Bali, Kasus Desa Tengkudak

Bali,Tidak dipublikasikan.

Suardana, I Nyoman Gde. 2005, Arsitektur Bertutur, Denpasar:

Yayasan Pustaka Bali.

Published
2016-01-15
How to Cite
[1]
Suardana, I.N.G. 2016. Riwayat Perkembangan Rancangan Bangunan Suci (Pura) di Bali. Jurnal Anala. 3, 1 (Jan. 2016). DOI:https://doi.org/10.46650/anala.3.1.201.%p.
Section
Articles