PRONOMINA REFLEKSIF PADA BAHASA JEPANG
Main Article Content
Abstract
Abstrak
Penelitian ini meneliti pronomina refleksif pada Bahasa Jepang. Kerefkelsifan adalah relasi antara argument dengan argument itu sendiri, yakni argument a berelasi dengan argument a dalam proposisi a R a (Kridalaksana, 1993: 186) dikutip dari artikel I Nyoman Kardana dengan judul ‘Tipe Konstruksi Refleksif dalama Bahasa Indonesia dan Struktur Verba Pembangunnya’. Salah satu ahli yaitu, Smith mengatakan bahwa pronomina refleksif (reflexive pronoun) adalah pronomina persona yang mengacu kembali kepada subjek, misalnya yang ditemukan dalam bahasa Inggris adalah myself, himself, ourself dan verba yang digunakan dalam konstruksi refleksif disebut dengan verba refleksif. Data-data yang digunakan dalam penelitian ini diperoleh dengan metode pustaka dan wawancara. Dari hasil analisis yang dilakukan bahwa Bahasa Jepang mengenal pronomina refleksif. Reflexive pronoun Bahasa Jepang yang ditemukan yaitu, 自身 (jishin) ‘diri sendiri’, 自分 (Jibun) ‘sendiri’, dan 自分のこと (jibun no koto) ‘dirinya sendiri’.
Kata kunci: pronominal, refleksif, Bahasa Jepang
Abstract
This research examines reflexive pronoun in Japanese language. Reflexive is a relation between an argument with the argument itself depicted as argument a coreference with argument a with a proportion of a R a (Kridalaksana, 1993: 186) as stated in ‘Tipe Konstruksi Refleksif dalama Bahasa Indonesia dan Struktur Verba Pembangunnya’ by I Nyoman Kardana. Smith explained that reflexive pronoun is a personal pronoun which refers back to the subject, given examples in English myself, himself, ourselves, and the verb used in the construction is called reflexive verb. Data collection was conducted through literary works and interview. This study shows that Japanese language has property of reflexive pronoun namely , 自身 (jishin) ‘own-self’, 自分 (Jibun) ‘-self’, dan 自分のこと (jibun no koto) ‘own-self’.
Keywords: pronoun, reflexive, Japanese language
Penelitian ini meneliti pronomina refleksif pada Bahasa Jepang. Kerefkelsifan adalah relasi antara argument dengan argument itu sendiri, yakni argument a berelasi dengan argument a dalam proposisi a R a (Kridalaksana, 1993: 186) dikutip dari artikel I Nyoman Kardana dengan judul ‘Tipe Konstruksi Refleksif dalama Bahasa Indonesia dan Struktur Verba Pembangunnya’. Salah satu ahli yaitu, Smith mengatakan bahwa pronomina refleksif (reflexive pronoun) adalah pronomina persona yang mengacu kembali kepada subjek, misalnya yang ditemukan dalam bahasa Inggris adalah myself, himself, ourself dan verba yang digunakan dalam konstruksi refleksif disebut dengan verba refleksif. Data-data yang digunakan dalam penelitian ini diperoleh dengan metode pustaka dan wawancara. Dari hasil analisis yang dilakukan bahwa Bahasa Jepang mengenal pronomina refleksif. Reflexive pronoun Bahasa Jepang yang ditemukan yaitu, 自身 (jishin) ‘diri sendiri’, 自分 (Jibun) ‘sendiri’, dan 自分のこと (jibun no koto) ‘dirinya sendiri’.
Kata kunci: pronominal, refleksif, Bahasa Jepang
Abstract
This research examines reflexive pronoun in Japanese language. Reflexive is a relation between an argument with the argument itself depicted as argument a coreference with argument a with a proportion of a R a (Kridalaksana, 1993: 186) as stated in ‘Tipe Konstruksi Refleksif dalama Bahasa Indonesia dan Struktur Verba Pembangunnya’ by I Nyoman Kardana. Smith explained that reflexive pronoun is a personal pronoun which refers back to the subject, given examples in English myself, himself, ourselves, and the verb used in the construction is called reflexive verb. Data collection was conducted through literary works and interview. This study shows that Japanese language has property of reflexive pronoun namely , 自身 (jishin) ‘own-self’, 自分 (Jibun) ‘-self’, dan 自分のこと (jibun no koto) ‘own-self’.
Keywords: pronoun, reflexive, Japanese language
Article Details
How to Cite
Aryasuari, I. G. A. P. I. (2019). PRONOMINA REFLEKSIF PADA BAHASA JEPANG. Widya Accarya, 10(2). https://doi.org/10.46650/wa.10.2.773.%p
Section
Articles
An author who publishes in the Widya Accarya agrees to the following terms:
- Author retains the copyright and grants the journal the right of first publication of the work simultaneously licensed under the Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 License that allows others to share the work with an acknowledgement of the work's authorship and initial publication in this journal
- Author is able to enter into separate, additional contractual arrangements for the non-exclusive distribution of the journal's published version of the work (e.g., post it to an institutional repository or publish it in a book) with the acknowledgement of its initial publication in this journal.
- Author is permitted and encouraged to post his/her work online (e.g., in institutional repositories or on their website) prior to and during the submission process, as it can lead to productive exchanges, as well as earlier and greater citation of the published work (See The Effect of Open Access).
Read more about the Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 Licence here: https://creativecommons.org/licenses/by-sa/4.0/.
References
Kenji, Matsura. 1994. Kamus Bahasa Jepang-
Indonesia. Kyoto: Kyoto Sangyo
University
Van Valin, Robert D., Jr. dan William A.
Foley. 1980. “Role and Reference Grammar” dalam Moravcsik, Edith A dan Jessica R. Wirth (Ed.). Syntax and Semantics Volume 13 p. 329-381. Wisconsin: Academic Press.
Sudaryanto. 1993. Metode dan Aneka Teknik
Analisis Bahasa (Pengantar Penelitian Wahana Kebudayaan Secara Linguistis). Yogyakarta: Duta Wacana University Press.
Indonesia. Kyoto: Kyoto Sangyo
University
Van Valin, Robert D., Jr. dan William A.
Foley. 1980. “Role and Reference Grammar” dalam Moravcsik, Edith A dan Jessica R. Wirth (Ed.). Syntax and Semantics Volume 13 p. 329-381. Wisconsin: Academic Press.
Sudaryanto. 1993. Metode dan Aneka Teknik
Analisis Bahasa (Pengantar Penelitian Wahana Kebudayaan Secara Linguistis). Yogyakarta: Duta Wacana University Press.