MAKNA SETIAP BAGIAN PADA RUMAH ADAT SUMBA KABIZZU UMBU DEDO-SUMBA BARAT DAYA DAN PENGARUHNYA DALAM KEHIDUPAN MASYARAKAT SETEMPAT
Abstract
“Dari Sabang sampai Merauke, dari Miangga sampai Pulau Rote.”Demikian sebuah kalimat yang sering terdengar dalam acara Waktu Indonesia Timur (WIT), yang dipandu langsung oleh anak-anak comedian asal Indonesia Timur.Indonesia sebagai sebuah negara kepulauan memang terbentang dari Sabang sampai Merauke.Beda pulau pulau, ragam Bahasa, dan ragam pula budaya dan karakter manusinya.Manusia Indonesia adalah manusia berbudaya.Setiap suku, agama dan dan ras selalu menjunjung tinggi nilai-nilai budayanya masing-masing.Sumba sebagai salah satu pulau bagian selatan di Indonesia pun sangat berbudaya.Bahasanya banyak, rumah adatnya pun sangat unik.Desain rumah ada dengan menara mencakar langit menjadi symbol tersendiri bagi masyarakat Sumba.Rumah adat orang Sumba memiliki nilai eksotik tersendiri.Bahannya sangat alamiah, yakni kayu, alang dan tali hutan.Bahan-bahan ini didesain sedemikian rupa sehingga menghasilkan sebuah rumah dengan sebuah keindahan yang bagus dan sangat eksotik.Di dalam desain sebuah rumah adat berbentuk panggung ini, terkandung di dalamnya prinsip keseimbangan.Ada tempat yang Ilahi (Tingkat 3), ada tempat manusia (Tingkat 2) dan ada tempat bagi hewan piaraan (Tingkat 1).Namun demikian semuanya tetap membentuk sebuah kesatuan dan keutuhan. Allah (Marapu) melihat kehidupan manusia, manusia menjalankan perintah Ilahi dalam kerja sama dengan alam sekitar. Dan desain rumah adat ini sungguh mewakili kolaborasi tri dimensi kehidupan ini. Ada kerja sama yang mengagumkan antara yang insani dan yang Ilahi, Tuhan dan manusia. Allah memintal tali kehidupan manuai, manusia bergerak dalam tata dan nilai Ilahi, dengan cara memabngun kehidupan yang Tuhan berikan. Selalu terdapat norma-norma yang mengatur kehidupan bersama.Dan nilai-nilai itu, tergambar dan terukir pada setiap rumah adat.Ada rumah yang sangat pemali.Hanya para Rato (Imam Marapu) yang layak dan diperkenankan untuk masuk dalam rumah adat ini untuk menjalankan ritual keagamaan.Ada rumah yang merupakan rumah warga, tetapi di dalamnya tedapat koro Marapu (Kamar Marapu).Dan terkadang di rumah ini, selalu digunakan untuk menjalankan ritual keagamaan.Rumah adat orang Sumba ini, sudah memiliki bagian masing-masing.Setiap bagian selalu memiliki arti dan makna tersendiri.References
Bamualim, Anisah Umar. 2009. Profil Budaya Sumba Barat. Waikabubak: Dinas Kabupaten Sumba Barat
J. Daeng, Dr. Hans. 2008. Manusia, Kubudayaan dan Lingkungan. Yogyakarta: Puskata Pelajar
Sutrisno, Mudji. Ranah-Ranah Kebudayaan. 2009. Yogyakarta: Kanisius.
Monje, Jorge, dkk, 2009. Menelusuri Sumba Pulau 1000 Kampung adat, Dalam Paradiso Timur Raya Comunications (ed). Waikabubak: Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Sumba Barat.
Vianey , Watu Yohanes. 2008. Representasi Ilahi Dan Insani Dalam Entitas Ritus Sa’o Ngaza Di Kampung Guru Sina, Kabupaten Ngada, Flore. Disertasi.
Ra Mone, Robert .2020.Rumah Adat Sumba-Rumah Peradaban.Majalah Warta Flobomora.
Saku, Dominikus. Memanusia Lewat Membudaya. 2004. Integritas Diri: BagaimanaMembangunnya dalam VERITAS, Buletin Seminari Tinggi Santo Mikhael, Penfui-Kupang. .