'TAN-KEBUDAK" UMAH BALI (BALINESE TRADITIONAL HOUSING AT MOUNTAIN VILLAGE OF TENGKUDAK (A Descriptive Critique on Umah Bali at the Village of Tengkudak, Penebel Sub District, Tabanan Regency).
Abstract
Tengkudak adalah sebuah desa yang unik dengan arsitektur spesifik yang tidak dapat ditemukan di desa lain diseluruh Bali, Ini menempatkan dekat Batukaru gunung sebagai latar belakang. arsitektur dapat dikelompokkan ke arsitektur vernakular karena merupakan jenis lingkungan tertentu yang memiliki karakteristik lingkungan tradisional, kualitas terbuka. Hal ini dibangun oleh komunitas vernakular menggunakan konsep standar yang diwariskan dari generasi ke generasi.Ini adalah penelitian didasarkan mana arsitektur tertentu dan yang masyarakat sosial budaya sebagai entry point.Hasil penelitian menunjukkan bahwa: (1) Umah atau arsitektur mampu menjalankan fungsi specfic mereka, seperti referensi, allusory, teritorial dan fungsi estetis, (2) makna arsitektur yang ingin dicapai adalah harmonis, agama, berbagi dan keberlanjutan satu.Di alam, kita tidak pernah melihat apa-apa terisolasi, tetapi segala sesuatu sehubungan dengan sesuatu yang lain yang sebelum, di samping itu, di bawah dan di atasnya. (Jonhson Wolfgang von Geothe, dan percakapan dengan Eckerman)
Published
2017-03-17
How to Cite
Tri Adiputra, I. G. N. (2017). ’TAN-KEBUDAK" UMAH BALI (BALINESE TRADITIONAL HOUSING AT MOUNTAIN VILLAGE OF TENGKUDAK (A Descriptive Critique on Umah Bali at the Village of Tengkudak, Penebel Sub District, Tabanan Regency). Widyasrama, 22(2). Retrieved from http://ejournal.undwi.ac.id/index.php/widyasrama/article/view/56
Section
Articles