The Exotic and Multi-Cultural Approach (The Case Study on Architectural Designing of the Amankila Hotel, Candi Dasa Village, Karang Asem Regency, Bali)

  • I Gusti Ngurah Tri Adiputra Universitas Dwijendra

Abstract

 Setiap arsitek saat merancang sebuah bangunan, ingin membuat karya yang bagus. Kesepuluh yang dilakukan dengan baik tentu saja berarti tidak hanya baik bagi perancang tapi juga untuk pengguna, dan ini memberi kontribusi positif bagi lingkungan. Arsitektur yang baik selalu menjadi tujuan terakhir yang harus dicapai dan hubungan ini sangat tertutup bagi perancang. Untuk mencapai tujuan di atas, ada beberapa cara, salah satunya melalui saluran pendekatan eksotis dan multi budaya.Penelitian ini merupakan paradigma rasionalistik yang disusun oleh kerangka teoritis deduktif terhadap kerja lapangan penelitian domain. Amankila adalah produk arsitektur sebagai studi kasus yang diverifikasi oleh Teori Eksotis dan Multi Budaya.Hasil penelitian menunjukkan bahwa: (i) jika kita melihat eksotis sudut pandang positif dan budaya silang, desain hotel Amanikila masih tetap menarik namun tidak dapat diubah pada perancang (tidak dapat diubah), (ii) Perancang dapat mengakomodasi situs eksotis dan budaya lingkungan yang eksotis, (iii) Peter Muller (Arsitek Jerman) dengan pengalamannya, corong eksotis dan multi budaya dapat diamati dengan jelas dan menerapkannya pada desain spektakulernya. 
Published
2014-08-17
How to Cite
Adiputra, I. G. N. T. (2014). The Exotic and Multi-Cultural Approach (The Case Study on Architectural Designing of the Amankila Hotel, Candi Dasa Village, Karang Asem Regency, Bali). Widyasrama, 23(1). Retrieved from http://ejournal.undwi.ac.id/index.php/widyasrama/article/view/358