Hari Purnama-Tilem : Tinjauan dari Segi Filsafat, Etika dan Upacara

  • Ida Bagus Rai

Abstract

Hari Pumama dan Tilem memiliki kedudukan yang sangat penting dalam sistem keagamaan maupun kemasyarakatan kita, karena Pumama (bulan penuh) dan Tilem (bulan mati) menjadi salah satu pusat orientasi terpenting bagi agama-agama besar di dunia, lebih— lebih bagi agama Hindu. Peristiwa alam Purnama-TiIem berpengaruh besar pada konstelasi gerak alam dan kehidupan di muka bumi. Orientasi pada hari Pumama dan Tilem tersebut bagi agama Hindu pada khususnya, memiliki makna filosofis, etika dan juga upacara (ritual). Secara simbolik-filosafis hari Purnama-Tilem menurut kitab (lontar) Sundarigama merupakan saat beryoganya Sang Hyang Candra dan Sang Hyang Surya yang merupakan simbol dan kekuatan rwabhineda sebagai simbof purasapradana, pria-wanita dan positif-negatif. Dari segi etika, perayaan hari Purnama-Tilem memberikan dasar bagi manusia untuk menata tingkah laku dalam kaitännya dengan alam, sesama mahluk hidup dan disiplin pribadi seseorang. Upacara-upacara yadnya, lebih-iebih yang berskala besar, sering dilaksanakan pada hari Purnama maupun Tilem, seperti Tawur Kesanga, upacara-upacara dan di pura Agung Besakih.
Published
2013-08-15
How to Cite
Rai, I. B. (2013). Hari Purnama-Tilem : Tinjauan dari Segi Filsafat, Etika dan Upacara. Widyasrama, 21(1). Retrieved from http://ejournal.undwi.ac.id/index.php/widyasrama/article/view/137