GANGGUAN BERBAHASA PADA ANAK BERKEBUTUHAN KHUSUS DAN IMPLIKASINYA BAGI PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA DI SLB NEGERI 1 PEMALANG

Main Article Content

AGUSTYA DYAH NUGRAHAENI
BURHAN EKO PURWANTO
KHUSNUL KHOTIMAH

Abstract

Abstrak
Penelitian ini berisikan tentang gambaran umum mengenai gangguan berbahasa pada anak berkebutuhan khusus dan implikasinya bagi pembelajaran bahasa Indonesia di SLB Negeri 1 Pemalang. Tujuan penelitian ini adalah Untuk mengetahui jenis gangguan berbahasa pada anak berkebutuhan khusus dan implikasinya bagi pembelajaran Bahasa Indonesia di SLB Negeri 1 Pemalang.
Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode deskriptif. Sumber data adalah guru atau karyawan di SLB Negeri 1 Pemalang dengan wujud data hasil peserta didik selama mengikuti kegiatan pembelajaran di sekolah yang diperoleh peneliti melalui wawancara yang berupa kartu data, dan dokumentasi. Teknik pengumpulan data dengan menggunakan teknik observasi, wawancara dan studi dokumentasi. Teknik analisis data menggunakan tiga teknik yaitu pengklasifikasian, pendeskripsian serta penyimpulan kemudian penyajian hasil analisis yaitu menggunakan metode informal. 
Hasil penelitian menunjukkan bahwa Jenis gangguan Bahasa yang dialami oleh anak di SLB Negeri 1 Pemalang pada dasarnya mereka adalah anak penyandang disabilitas tunanetra, tunarunguwicara, tunadaksa, dan tunagrahita. Gangguan bahasa pada anak tunanetra terletak pada pemahaman serta perasaan mereka kurang baik dimana bahasa yang digunakan dalam komunkasi harus bisa dinalar. Gangguan bahasa pada anak tunarunguwicara terletak  pada pendengaran dan bicaranya sehingga terhambatnya komunikasi lisan/verbal baik secara berbicara ataupun memahami pembicaraan orang lain. Gangguan bahasa pada anak tunadaksa terletak pada kelainan/kerusakan pada otak yang dapat mengakibatkan gangguan gerak, kecerdasan, perilaku, adaptasi, komunikasi, koordinasi, dan persepsi. Gangguan bahasa pada anak tunagrahita terletak pada keterbelakangan intelektual yang disebabkan oleh beberapa faktor terkait yang dapat menyebabkan penderitanya memiliki kecerdasan intelektual di bawah rata-rata, keterbatasan dalam fungsi intelektual yang diantaranya yaitu kecerdasan penalaran, penyelesaian masalah, keterampilan kognitif, dan pembelajaran. Gangguan bahasa pada anak berkebtuhan khusus jika diimplikasikan dalam pembelajaran bahasa Indonesia keduanya saling berkaitan
 
Kata Kunci: Gangguan Berbahasa, Anak Berkebutuhan Khusus, Pembelajaran Bahasa Indonesia.
 
Abstrack
 
                                                                                       
This study contains an overview of the language disorder in children with special needs and the implications for Indonesian language study in SLB Negeri 1 Pemalang. The purpose of this research is to know the type of language disorder in children with special needs and the implications for learning Bahasa Indonesia in SLB Negeri 1 Pemalang.
This study uses a qualitative approach with a descriptive method. The data source is the teacher or employee of SLB Negeri 1 Pemalang with the form of students ' results during the learning activities in schools obtained by researchers through interviews in the form of data cards, and documentation. Data collection techniques using observation techniques, interviews and documentation studies. Data analysis techniques using three techniques, namely classifying, descriptant and presentation and then presenting the results of analysis is using informal methods.
The results showed that the type of language disorder experienced by children in the state SLB 1 Pemalang Basically they are children with impaired disability, Tunarunguwicara, Tunadaksa, and disabled. Language disorder in the blind child lies in the understanding and feeling they lack better where the language used in the communication should be normalable. Language disorders in the child's Tunarunguwicara lies in the hearing and speech so that the abuse of verbal /verbal communication either speak or understand the talks of others. The child's language disorder lies in the abnormalities/damage to the brain that can result in impaired motion, intelligence, behaviour, adaptation, communication, coordination, and perception. The language disorder in children of disabled lies in the intellectual retardation caused by several related factors that can cause the sufferer to have below average intellectual intelligence, limitation in intellectual function such as intelligence reasoning, problem solving, cognitive skills, and learning. Language disorders in children are special when implied in Indonesian language learning are interconnected.
 
Keywords: Language, disorder, children with special needs, Indonesian language learning.

Article Details

How to Cite
NUGRAHAENI, A. D., EKO PURWANTO, B., & KHOTIMAH, K. (2020). GANGGUAN BERBAHASA PADA ANAK BERKEBUTUHAN KHUSUS DAN IMPLIKASINYA BAGI PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA DI SLB NEGERI 1 PEMALANG. Widya Accarya, 11(2), 147-157. https://doi.org/10.46650/wa.11.2.894.147-157
Section
Articles

References

Creswell, John W (2017). Research Desighn: Pendekatan Metode Kualitatif, Kuantitatif dan Campuran. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Daroni, Gangsor Ali (2018). “Pembelajaran Bahasa Indonesia untuk Anak Autis.” Universitas Sebelas Maret. Jurnal Pendidikan Bahasa dan Sastra. 2,271-290.
Departemen Sosial RI. Panduan Kriteria Penyandang Cacat Fisik, (Jakarta: Direktorat Pelayanan dan Rehabilitas Sosial, Direktorat Sosial RI,2006).
Efendi, Mohammad (2008). Pengantar Psikopedagogik Anak Berkelainan. Jakarta: PT Bumi Aksara
Hamalik, Oemar (2011). Dasar-Dasar Pengembangan Kurikulum. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.
Indah, Rohmani Nur (2017). “Gangguan Berbahasa Kajian Pengantar”. Malang: Uin-Maliki Press.
Iskandarwassid & Dadang (2013). Strategi Pembelajaran Bahasa. Bandung: PT Remaja Rosdakarya
Martina, (2014). “Hambatan Berbahasa Anak Berkebutuhan Khusus di Bina Anak Bangsa Pontianak”. Balai Bahasa Provinsi Kalimantan Barat. Jurnal badan bahasa kemendikbud. Vol 10 No. 1 hal.28-40.
Pujaningsih, (2010). “Perkembangan Bahasa dan Gangguan Bahasa pada Anak Berkebutuhan Khusus”. Universitas Negeri Yogyakarta. Jurnal Pendidikan Khusus. Vol. 6 No. 1.
Rakhmanita, Elza (2020). “Kajian Psikolinguistik Terhadap Gangguan Berbahasa Autis”. Universitas Sebelas Maret. Jurnal Pendidikan Bahasa dan Sastra.
Riyadin Agung dkk, (2017). “Karakteristik Anak Berkebutuhan Khusus di Sekolah Dasar Negeri (INKLUSI) di Kota Palangka Raya.” Anterior Jurnal. Pendidikan Guru Sekolah Dasar. Universitas Muhammadiyan Palangkaraya. Vol 17 Issue 1, Desember 2017, page 22-27.
Santika, I. G. N. (2020). Menelisik Akar Kegaduhan Bangsa Indonesia Pasca Disetujuinya Hasil Revisi UU KPK Dalam Perspektif Pancasila. Jurnal Ilmiah Ilmu Sosial. 6 (1), 6-36. DOI: http://dx.doi.org/10.23887/jiis.v6i1.25001
Santika, I. G. N., Rindawan, I. K., & Sujana, I. G. (2019). Memperkuat Pancasila Melalui Pergub No. 79 Tahun 2018 Dalam Menanggulangi Pengikisan Budaya Di Era Revolusi Industri 4.0. Prosiding Seminar Nasional Inobali 2019, 79, 981–990
Subana & Sunarti, (2009). Strategi Belajar Mengajar Bahasa Indonesia: Berbagai Pendekatan, Metode Teknk, dan Media Pengajaran. Bandung: Pustaka Setia.
Sudaryanto, (2008). Metode dan Analisis Bahasa: Pengantar Bahasa kebudayaan secara Linguistis. Yogyakarta: Duta Wahana Perss.
Surya, Muhammad (1996). Psikologi Pembelajaran dan Pengajaran. Bandung: FIP IKIP Bandung.
Sutatminingsih, R (2002). Pengaruh Terapi Rehabilitas Secara Kelompok terhadap Peningkatan Konsep Diri Pada Penyandang Disabilitas Fisik Usia Dewasa Awal. Tesis S2. Yogyakarta: Universitas Gajah Mada. Diakses pada tanggal 22 Februari 2020.
Suyitno, (2018). Metode Penelitian Kualitatif. Tulungagung: Akademia Pustaka.
Swarniti, N. W., & Yuniari, N. M. (2019). Keberadaan Leksikon Pohon Langka di Denpasar: Studi Ekolinguistik. Seminar Nasional INOBALI 2019 Inovasi Baru Dalam Penelitian Sains, Teknologi Dan Humaniora, 405–411. https://eproceeding.undwi.ac.id/index.php/inobali/article/view/180
Syah, Muhibbin (2015). Psikologi Belajar. Jakarta: Rajawali Press.
Sumber lainnya
Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional. Jakarta.
Undang-Undang Nomor 20 Pasal 32 Tahun 2003 teentang Pendidikan Khusus (Pendidikan Luar Biasa). Jakarta.
Undang-Undang Nomor 8 Tahun 2016 tentang Penyandang Disabilitas. Jakarta