KONSEPSI ASTA BRATA DALAM KEPEMIMPINAN BERLANDASKAN TRI HITA KARANA
Main Article Content
Abstract
Abstrak
Kepemimpinan menyentuh berbagai segi kehidupan manusia seperti cara hidup, kesempatan berkarya, bertetangga, bermasyarakat, bahkan bernegara. Oleh karena itu usaha sadar untuk mendalami berbagai segi kepemimpinan yang efektif terutama dalam organisasi perlu dilakukan secara terus menerus agar kehidupan menjadi lebih mutual. Hal ini karena keberhasilan suatu organisasi baik keseluruhan maupun sebagai kelompok dalam suatu organisasi tertentu sangat bergantung pada mutu kepemimpinan yang terdapat dalam organisasi yang bersangkutan. Dalam budaya Bali kepemimpinan Hindu dikenal dengan ajaran atau konsep Asta Brata. Asta Brata adalah contoh kepemimpinan Hindu yang terdapat dalam Itihasa Ramayana. Asta Brata yaitu delapan tipe kepemimpinan yang merupakan delapan sifat kemahakuasaan Tuhan. Dalam ajaran agama Hindu dasar-dasar yang dijadikan pedoman oleh seorang pemimpin adalah Konsep Tri Hita Karana. Dengan menerapkan konsep dari Tri Hita Karana, yaitu Parhyangan, Pawongan, Palemahan, maka seorang pemimpin akan dapat mempertanggungjawabkan (akontabilitas) kinerjanya serta dapat menciptakan suatu hubungan yang harmonis dan seimbang pada tiga komponen yang ada sehingga akan memberikan feed back positif kepada lingkungan masyarakat yang dipimpinnya.
Kata Kunci: Kepemimpinan, Konsep Asta Brata, Tri Hita Karana
Abstract
Leadership touches various aspects of human life such as ways of life, opportunities to work, neighbors, socialize, and even state. Therefore, a conscious effort to explore various aspects of effective leadership, especially in organizations, needs to be done continuously so that life becomes more mutual. This is because the success of an organization both as a whole and as a group in a particular organization is very dependent on the quality of leadership contained in the organization concerned. In Balinese culture Hindu leadership is known by the teachings or concepts of Asta Brata. Asta Brata is an example of Hindu leadership found in Itihasa Ramayana. Asta Brata is eight types of leadership which are the eight attributes of God's omnipotence. In the teachings of Hinduism the basics used as guidelines by a leader is the Tri Hita Karana Concept. By applying the concept of Tri Hita Karana, namely Parhyangan, Pawongan, Palemahan, a leader will be able to account for (the performance) of his performance and can create a harmonious and balanced relationship on the three existing components so that it will provide positive feed back to the environment he leads. .
Keywords: Leadership, Asta Brata Concept, Tri Hita Karana
Kepemimpinan menyentuh berbagai segi kehidupan manusia seperti cara hidup, kesempatan berkarya, bertetangga, bermasyarakat, bahkan bernegara. Oleh karena itu usaha sadar untuk mendalami berbagai segi kepemimpinan yang efektif terutama dalam organisasi perlu dilakukan secara terus menerus agar kehidupan menjadi lebih mutual. Hal ini karena keberhasilan suatu organisasi baik keseluruhan maupun sebagai kelompok dalam suatu organisasi tertentu sangat bergantung pada mutu kepemimpinan yang terdapat dalam organisasi yang bersangkutan. Dalam budaya Bali kepemimpinan Hindu dikenal dengan ajaran atau konsep Asta Brata. Asta Brata adalah contoh kepemimpinan Hindu yang terdapat dalam Itihasa Ramayana. Asta Brata yaitu delapan tipe kepemimpinan yang merupakan delapan sifat kemahakuasaan Tuhan. Dalam ajaran agama Hindu dasar-dasar yang dijadikan pedoman oleh seorang pemimpin adalah Konsep Tri Hita Karana. Dengan menerapkan konsep dari Tri Hita Karana, yaitu Parhyangan, Pawongan, Palemahan, maka seorang pemimpin akan dapat mempertanggungjawabkan (akontabilitas) kinerjanya serta dapat menciptakan suatu hubungan yang harmonis dan seimbang pada tiga komponen yang ada sehingga akan memberikan feed back positif kepada lingkungan masyarakat yang dipimpinnya.
Kata Kunci: Kepemimpinan, Konsep Asta Brata, Tri Hita Karana
Abstract
Leadership touches various aspects of human life such as ways of life, opportunities to work, neighbors, socialize, and even state. Therefore, a conscious effort to explore various aspects of effective leadership, especially in organizations, needs to be done continuously so that life becomes more mutual. This is because the success of an organization both as a whole and as a group in a particular organization is very dependent on the quality of leadership contained in the organization concerned. In Balinese culture Hindu leadership is known by the teachings or concepts of Asta Brata. Asta Brata is an example of Hindu leadership found in Itihasa Ramayana. Asta Brata is eight types of leadership which are the eight attributes of God's omnipotence. In the teachings of Hinduism the basics used as guidelines by a leader is the Tri Hita Karana Concept. By applying the concept of Tri Hita Karana, namely Parhyangan, Pawongan, Palemahan, a leader will be able to account for (the performance) of his performance and can create a harmonious and balanced relationship on the three existing components so that it will provide positive feed back to the environment he leads. .
Keywords: Leadership, Asta Brata Concept, Tri Hita Karana
Article Details
How to Cite
Rai, I. B., & Suarningsih, N. M. (2019). KONSEPSI ASTA BRATA DALAM KEPEMIMPINAN BERLANDASKAN TRI HITA KARANA. Widya Accarya, 10(2). https://doi.org/10.46650/wa.10.2.765.%p
Section
Articles
An author who publishes in the Widya Accarya agrees to the following terms:
- Author retains the copyright and grants the journal the right of first publication of the work simultaneously licensed under the Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 License that allows others to share the work with an acknowledgement of the work's authorship and initial publication in this journal
- Author is able to enter into separate, additional contractual arrangements for the non-exclusive distribution of the journal's published version of the work (e.g., post it to an institutional repository or publish it in a book) with the acknowledgement of its initial publication in this journal.
- Author is permitted and encouraged to post his/her work online (e.g., in institutional repositories or on their website) prior to and during the submission process, as it can lead to productive exchanges, as well as earlier and greater citation of the published work (See The Effect of Open Access).
Read more about the Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 Licence here: https://creativecommons.org/licenses/by-sa/4.0/.
References
Abdul Azis Wahab, Sapriya. 2011. Teori dan Landasan Pendidikan Kewarganegaraan, Alfabeta, Bandung.
Budiardjo, Miriam. 2010. Dasar-Dasar Ilmu Politik. Jakarta: PT.Gramedia Pustaka Utama
Febriansyah, Ferry Irawan. Muatan Kepentingan Politik Penentu Kualitas Undang-Undang, Perspektif. Volume XVII. No. 3, September 2012.
Darmawan, Yusran. 2016. Politik 3.0.Yogyakarta:Indie Book Corner.
Latif, Yudi. Negara Paripurna: Historitas, Rasionalitas dan Aktualitas Pancasila. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama, 2011.
Rindjin, Ketut. Pendidikan Pancasila (Pandangan Hidup Bangsa Indonesia dan Dasar NKRI). Buku Ajar. Undiksha-Singaraja.
Sunny, Milla Permata. 2018. Pentingnya Penerapan Etika Kepemimpinan Hindu di Bali Berlandaskan Asta Brata Dengan Berbasis Tri HIta Karana. Vidya Kerta, Vol.1 hal 84.
Trisna, Mahardika, Cecep Darmawan. 2016. Civic Culture Dalam Nilai-Nilai Budaya dan Kearifan Lokal Masyarakat Bali Aga Desa Trunyan, Humanika, Vol. 23 hal 20.
Tim Penyusun. 2004. Buku Pelajaran Agama Hindu untuk SMA Kelas 2. Surabaya: Paramita
Ubaedillah, dkk. 2015.Pancasila, Demokrasi, HAM, dan Masyarakat Madani. Jakarta:Kencana
Wirata, I Wayan. 2011. Kepemimpinan Universal pada Era Globalisasi Dalam Konsep Hindu. Ganec Swara, Vol 5 Nomor 1.
Yudana,Made. 2005. Kepemimpinan Wirausaha (Sinkretisme Kepemimpinan Pancasila dan Kepemimpinan Barat). Singaraja: FPIPS-IKIPN Singaraja.
Budiardjo, Miriam. 2010. Dasar-Dasar Ilmu Politik. Jakarta: PT.Gramedia Pustaka Utama
Febriansyah, Ferry Irawan. Muatan Kepentingan Politik Penentu Kualitas Undang-Undang, Perspektif. Volume XVII. No. 3, September 2012.
Darmawan, Yusran. 2016. Politik 3.0.Yogyakarta:Indie Book Corner.
Latif, Yudi. Negara Paripurna: Historitas, Rasionalitas dan Aktualitas Pancasila. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama, 2011.
Rindjin, Ketut. Pendidikan Pancasila (Pandangan Hidup Bangsa Indonesia dan Dasar NKRI). Buku Ajar. Undiksha-Singaraja.
Sunny, Milla Permata. 2018. Pentingnya Penerapan Etika Kepemimpinan Hindu di Bali Berlandaskan Asta Brata Dengan Berbasis Tri HIta Karana. Vidya Kerta, Vol.1 hal 84.
Trisna, Mahardika, Cecep Darmawan. 2016. Civic Culture Dalam Nilai-Nilai Budaya dan Kearifan Lokal Masyarakat Bali Aga Desa Trunyan, Humanika, Vol. 23 hal 20.
Tim Penyusun. 2004. Buku Pelajaran Agama Hindu untuk SMA Kelas 2. Surabaya: Paramita
Ubaedillah, dkk. 2015.Pancasila, Demokrasi, HAM, dan Masyarakat Madani. Jakarta:Kencana
Wirata, I Wayan. 2011. Kepemimpinan Universal pada Era Globalisasi Dalam Konsep Hindu. Ganec Swara, Vol 5 Nomor 1.
Yudana,Made. 2005. Kepemimpinan Wirausaha (Sinkretisme Kepemimpinan Pancasila dan Kepemimpinan Barat). Singaraja: FPIPS-IKIPN Singaraja.