KRITIK PRAKTIK SOSIO-KULTURAL MASYARAKAT BALI DALAM ANTOLOGI CERPEN EVENT ORGENIZER
Main Article Content
Abstract
Karya sastra Bali modern adalah salah satu genre sastra yang berkembang cukup baik selain sastra klasik. Karya sastra Bali modern menjadi pilihan banyak pengarang muda dalam berkarya, diantaranya adalah I Made Sugianto dengan kumpulan cerpen terbarunya Event Orgenizer. Kumpulan cerpen ini menyajikan berbagi peristiwa yang menggambarkan praktik-praktik sosio-kultural di Bali. Memalui karyanya, I Made Sugianto mencoba menyuguhkan betapa praktik sosio-kultural di Bali kini menemui banyak sekali problematika. Persinggungan antara mempertahankan tradisi dan menjalani modernisasi yang identik dengan segala kemudahan menjadi tema besar dalam kumpulan cerpen ini. Pengarang menyampaikan kritik sosial, pesan moral, serta kegelisahannya pada praktik sosio-kultural Bali melalui tokoh-tokohnya. Kritik sosial ini disampaikan dengan bahasa yang lugas tanpa kesan untuk canggung melakukan oto-kritik pada masyarakat Bali. Pergerakan alur cerita yang cukup variatif membuat tokoh-tokoh mampu mengantarkan maksud pengarang dengan baik pada pembaca. Kata kunci; sastra bali modern, kritik sosial, sosio-kultural,
Article Details
How to Cite
Gita Purnama AP, I. G. (2019). KRITIK PRAKTIK SOSIO-KULTURAL MASYARAKAT BALI DALAM ANTOLOGI CERPEN EVENT ORGENIZER. Widya Accarya, 10(1). https://doi.org/10.46650/wa.10.1.688.%p
Section
Articles
An author who publishes in the Widya Accarya agrees to the following terms:
- Author retains the copyright and grants the journal the right of first publication of the work simultaneously licensed under the Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 License that allows others to share the work with an acknowledgement of the work's authorship and initial publication in this journal
- Author is able to enter into separate, additional contractual arrangements for the non-exclusive distribution of the journal's published version of the work (e.g., post it to an institutional repository or publish it in a book) with the acknowledgement of its initial publication in this journal.
- Author is permitted and encouraged to post his/her work online (e.g., in institutional repositories or on their website) prior to and during the submission process, as it can lead to productive exchanges, as well as earlier and greater citation of the published work (See The Effect of Open Access).
Read more about the Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 Licence here: https://creativecommons.org/licenses/by-sa/4.0/.
References
Daftar pustaka
Atmaja, Nengah Bawa. 2015.[Ngaben+Memukur]= [Tubuh+Api]+ [Uparengga+Mantra]=[Dewa Pitara+Surga]. Pustaka Larasan: Denpasar.
Fashri, Fauzi. 2014. Pierre Bourdieu Menyingkap Kuasa Simbol. Yogyakarta: Jalasutra.
Kaler, I Gusti Ketut. 1993. Ngaben: Mengapa Mayat Harus Dibakar?. Yayasan Dharma Naradha: Denpasar.
Martono, Nanang. 2011. Sosiologi Perubahan Sosial: Perspektif Klasik, Modern, Posmodern, dan Poskolonial. Jakarta: Rajawali Pers.
Ratna, I Nyoman Kutha. 2005. Paradigma Sosiologi Sastra. Pustaka Pelajar: Yogyakarta.
____________________2011. Teori, Metode, dan Teknik Penelitian Sastra. Pustaka Pelajar: Yogyakarta.
Sugianto, I Made. 2016. Event Orgenizer. Pustaka Ekspresi:Tabanan
Wiana, Drs. I Ketut. 2002. Makna Upacara Yajna Dalam Agama Hindu. Paramitha: Surabaya.
Atmaja, Nengah Bawa. 2015.[Ngaben+Memukur]= [Tubuh+Api]+ [Uparengga+Mantra]=[Dewa Pitara+Surga]. Pustaka Larasan: Denpasar.
Fashri, Fauzi. 2014. Pierre Bourdieu Menyingkap Kuasa Simbol. Yogyakarta: Jalasutra.
Kaler, I Gusti Ketut. 1993. Ngaben: Mengapa Mayat Harus Dibakar?. Yayasan Dharma Naradha: Denpasar.
Martono, Nanang. 2011. Sosiologi Perubahan Sosial: Perspektif Klasik, Modern, Posmodern, dan Poskolonial. Jakarta: Rajawali Pers.
Ratna, I Nyoman Kutha. 2005. Paradigma Sosiologi Sastra. Pustaka Pelajar: Yogyakarta.
____________________2011. Teori, Metode, dan Teknik Penelitian Sastra. Pustaka Pelajar: Yogyakarta.
Sugianto, I Made. 2016. Event Orgenizer. Pustaka Ekspresi:Tabanan
Wiana, Drs. I Ketut. 2002. Makna Upacara Yajna Dalam Agama Hindu. Paramitha: Surabaya.