HUKUM DEKONTRUKSI PARIWISATA BUDAYA BALI: ANTARA KEARIFAN LOKAL DAN KOMERSIAL

HUKUM DEKONTRUKSI PARIWISATA BUDAYA BALI: ANTARA KEARIFAN LOKAL DAN KOMERSIAL

  • Ni Nyoman Putri Purnama Santhi Program Studi Hukum, Fakultas Bisnis, Sosial, Teknologi, dan Humaniora, Universitas Bali Internasional
  • Anak Agung Linda Cantika Pogram Studi Hukum, Fakultas Hukum, Universitas Dwijendra
Keywords: hukum dekontruksi, pariwisata budaya Bali, kearifan lokal, komersialisasi, : deconstruction law, Balinese cultural tourism, local wisdom, commercialization

Abstract

Perkembangan dewasa ini, Pulau Bali memiliki tantangan yang dilematis antara dua hal berseberangan yakni kearifan lokal dan komersialisasi. Derasnya arus perkembangan globalisasi dan modernisasi memberikan dampak yang sangat berpengaruh terhadap pariwisata Bali. Apabila ditelaah berdasarkan kajian hukum, perlu kiranya dilakukan suatu upaya yakni hukum dekontruksi. Hukum dekontruksi secara garis besar ditujukan untuk evaluasi atas subtansi hukum yang berkenaan dengan kearifan lokal dan komersialisasi pariwisata budaya Bali. Penelitian ini bertujuan untuk melakukan suatu bentuk upaya mengkaji kembali dan merevisi peraturan yang ada untuk menghindari eksploitasi dan menekan arus komersialisasi budaya pada Pariwisata Bali. Penelitian ini menggunakan metode normatif dengan mengkaji peraturan perundang-undangan, buku, jurnal, dan artikel yang berkaitan dengan hukum dekontruksi dan perkembangan pariwisata budaya Bali. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pendekatan hukum dekonstruksi dapat menjadi solusi efektif untuk menangani komersialisasi pariwisata budaya Bali dengan melakukan identifikasi dan penalaran kritis terhadap sejumlah regulasi yang sudah ada berkenaan dengan pariwisata budaya Bali. The current development of Bali Island has a dilemmatic challenge between two opposing things, namely local wisdom and commercialization. the current development of globalization and modernization has a very influential impact on Bali Tourism. Based on legal studies, it is necessary to make an effort, namely deconstruction law. The deconstruction law is generally aimed to evaluate the substance of the law relating to local wisdom and commercialization of Balinese cultural tourism. This research aims to make an effort to review and revise existing regulations to avoid exploitation and suppress the flow of culture commercialization in Bali tourism. This research uses a normative method by reviewing legislation, books, journals, and articles related to deconstruction law and the development of Balinese cultural tourism. The results show that the legal deconstruction approach can be an effective solution to deal with the commercialization of Balinese cultural tourism by identifying and critically reasoning about existing regulations regarding Balinese cultural tourism.

References

I Wayan Wesna Antara. (2015). Dinamika Politik Kebudayaan, Hukum, dan Pariwisata Bali, dalam Buku Kumpulan Tulisan Ragam Wacana; Bahasa, Sastra, dan Budaya: Purnabakti Prof. Dr. Nyoman Kutha Ratna, S.U., Yogyakarta: Pustaka Pelajar

_________________, dkk. (2018). Adat, Agama Hindu, Hukum Lokal, dan Perubahan Sosial di Bali dalam Konteks Pariwisata, Buku Prosiding – Internatinoal Seminar Bali Hinduism, Tradition and Interreligious Studies, Universitas Hindu Indonesia, Bali: UNHI Press

Putra, Anom Surya. (2003). Teori Hukum Kritis, Sturktur Ilmu dan Riaset Teks, Bandung: Citra Aditya

Poesoko, Herowati. (2012). Diktat Mata Kuliah Metode Penulisan dan Penelitian Hukum, Jember: Fakultas Hukum Universitas Jember

Susanti, Dyah Ochtorina dan A’an Efendi. (2015). Penelitian Hukum (Legal Research), Jakarta: Sinar Grafika.

A.A. Putu Bayu Surya Dharma, Gede Yoga Kharisma Pradana. (2022). Implikasi Penataan Desa Wisata Penglipuran Terhadap Kelestarian Budaya Bali, Jurnal Pariwisata Indonesia, Vol. 18, No. 1

Anak Agung Gede Duwira Hadi Santosa, Luh Ayu Nadira Saraswati. (2020). Pariwisata Kerta Masa: Gagasan Alternatif Kebijakan Pembangunan Pariwisata Bali, Jurnal Magister Hukum Udayana, Vol. 9, No. 4

Cokorde Istri Dian Laksmi Dewi. (2021). Kebijakan Pemerintah Provinsi Bali Dalam Penyelenggaraan Pariwisata Digital Budaya Bali, Jurnal Akses, Vol. 13, No. 2

Dewa Ayu Diyah Sri Widari, Dewa Putu Oka Prasiasa. (2022). Nilai Estetika Lokal dan Nilai Ekonomi Lokal Dalam Pengelolaan Destinasi Pariwisata di Bali Utara, Jurnal Seni Budaya, Vol. 27, No. 1

Dwi Windah Wulansari. (2020). Linguistik Lanskap Di Bali: Tanda Multilingual Dalam Papan Nama Ruang Publik, Jurnal Ilmiah Bahasa dan Sastra, Vol. 3, No. 2

Faradistia Nur Aviva. (2023). Pengaruh Teori Positivisme Hukum dan Teori Utilitarianisme Hukum Dalam Penegakan Hukum Indonesia, Jurnal Relasi Publik, Vol. 1, No. 4

I Putu Agus Suarsana Ariesta, dan I G A Bagus Widiantara. (2020). Identifikasi Aspek Hukum Dalam Pengembangan Desa Wisata (Studi Kasus Di Kabupaten Badung Bali), Jurnal Manajemen Pelayanan Hotel Akademi Komunitas Manajemen Perhotelan Indonesia, Vol. 4, No. 1

I Wayan Wesna Antara, dkk. (2018). Cultural Tourism Practices in Law Tourism in Bali, Internatioal Conference on Bussines Law and Local Wisdom in Tourism (ICBLT), Advances in Social Science, Education and Humanities Research (ASSEHR), Vol. 282

Ketut Ayu Lola Monika, I Nengah Suastika, Dewa Bagus Sanjaya, Sariyasa. (2023). Penerapan Project Based Learning Berbasis Kearifan Lokal Tri Hita Karana Meningkatkan Sikap Gotong Royong, (Dharmas Education Journal, Vol. 4, No. 1

Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif. (2021). Esensi dan Komidifikasi Pariwisata Budaya Bali, Bali: Pusat Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat

Made Emy Andayani Citra, I Gusti Bagus Hengki. (2020). Implementasi Hukum Pidana Terhadap Responsif Negatif Masyarakat Global Dalam Melakukan Tindakan Bunuh Diri di Wilayah Hukum Provinsi Bali, Jurnal Hukum Saraswati, Vol. 2, No. 2

I Gusti Ngurah Jayanti, “Kebudayaan Bali Versus Pariwisata; Dampak dan Dilemanya”, https://culturalstudiesbali.wordpress.com/2009/01/22/artikel-pariwisata/., 2009, Diakses 7 Juli 2024 Pukul 10.27 wita.

Inayatul Anisah, “Dekontruksi Hukum Sebagai Pembangunan Hukum Pasca Reformasi”, https://jurnal.hukumonline.com/a/5cb4a00901fb730011dd39f6/dekonstruksi-hukum-sebagai-strategi-pembangunan-hukum-pasca-reformasi/, 2010,diakses 7 Juli 2024 Pukul 11.31 wita

Published
2024-09-25
How to Cite
Ni Nyoman Putri Purnama Santhi, & Anak Agung Linda Cantika. (2024). HUKUM DEKONTRUKSI PARIWISATA BUDAYA BALI: ANTARA KEARIFAN LOKAL DAN KOMERSIAL. Kerta Dyatmika, 23(2), 89-98. https://doi.org/10.46650/kd.23.2.1585.89-98