http://ejournal.undwi.ac.id/index.php/dwijenagro/issue/feeddwijenAGRO2024-12-18T07:11:12+08:00Dananjayaguz.d4nan@gmail.comOpen Journal Systems<p>Jurnal dwijenAGRO memuat ringkasan hasil penelitian, ulasan (review) mengenai perkembangan topik teoritik Ilmu Pertanian (Agribisnis) dan artikel ilmiah</p>http://ejournal.undwi.ac.id/index.php/dwijenagro/article/view/1604PERAN PENYULUH KEHUTANAN DALAM PROGRAM PERHUTANAN SOSIALPERAN PENYULUH KEHUTANAN DALAM PROGRAM PERHUTANAN SOSIAL2024-12-04T03:21:16+08:00I Wayan Suardikasuardika_wyn@yahoo.com<p>Adapun tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui peran penyuluh kehutanan dalam perubahan sosial masyarakat di desa yang berbatasan dengan kawasan hutan yang melaksanakan program perhutanan sosial.<strong> </strong>Desain penelitian yang digunakan adalah studi literatur yang merupakan bentuk penelitian yang dilakukan melalui penelusuran dengan membaca jurnal yang di ambil dari Google Scholar. Hasil penelitian menunjukkan peran penyuluh kehutanan dalam perubahan sosial di Desa Tunggul Boyok Kecamatan Bonti Kabupaten Sanggau Provinsi Kalimantan Barat di temukan bahwa melalui penyuluh kehutanan, teknologi berupa ide-ide baru, metode pemberdayaan tanaman secara vegetative sampai kepada masyarakat melalui saluran kominikasi berupa pertemuan kelompok, pembelajaran lapangan melalui pelatihan-pelatihan yang diadakan oleh penyuluh kehutanan. Kinerja penyuluh kehutanan dalam membina Kelompok Tani Hutan Rakyat di Kecamatan Panawangan Kabupaten Ciamis termasuk dalam kategori tinggi, dengan nilai rata-rata yang diperoleh 42,42 dari skor harapan 54. Berdasarkan hasil penelitian lapangan di Kabupaten Bone Bolango Desa Bondawuna Kecamatan Suwawa Selatan peran penyuluhan dalam pelaksanaan program perhutanan sosial terbagi dalam enam indikator dimana total persentase jawabannya sebesar 74,16% dengan memiliki kategori baik. Berdasarkan temuan penelitian dapat diketahui bahwa fungsi penyuluh sebagai sumber informasi dapat dioptimalkan lebih baik lagi karena anggota kelompok belum banyak yang bertanya ke penyuluh dalam mencari informasi di SPKP Taman Nasional Karimunjawa. Pihak pengambil kebijakan perlu memacu peningkatan peran dan kinerja penyuluh kehutanan, melalui penyelenggaraan pelatihan yang terintegrasi.</p>2024-11-05T00:00:00+08:00Copyright (c) http://ejournal.undwi.ac.id/index.php/dwijenagro/article/view/1605EFEKTIVITAS PEMBERIAN KOMBINASI PUPUK ORGANIK PADAT DAN PUPUK SINTETIS TERHADAP PRODUKTIVITAS TANAMAN PADI SAWAH DI SUBAK TENGKULAK, DESA KEMENUH, KABUPATEN GIANYAR2024-12-04T10:47:14+08:00I Nengah Surata Adnyanasurataadnyana@gmail.com<p>Komoditi pangan seperti padi selalu menjadi perhatian. Hal ini disebabkan karena padi setelah diolah menjadi beras akan menjadi kebutuhan pokok masyarakat luas, sehingga berpengaruh terhadap tingkat perekonomian suatu bangsa. Tujuan daripada penelitian ini adalah (1) Mengkaji efektivitas pemberian kombinasi pupuk organik dan pupuk sintetis terhadap kesuburan tanah di Subak Tengkulak, Desa Kemenuh, Kecamatan Sukawati, Kabupaten Gianyar, Provinsi Bali. (2) Mengkaji efektivitas pemberian kombinasi pupuk organik dan pupuk sintetis terhadap persepsi pertumbuhan tanaman padi di Subak Tengkulak, Desa Kemenuh, Kecamatan Sukawati Kabupaten Gianyar, Provinsi Bali. (3) Mengkaji efektivitas pemberian kombinasi pupuk organik dan pupuk sintetis terhadap produktivitas tanaman padi di Subak Tengkulak, Desa Kemenuh, Kecamatan Sukawati, Kabupaten Gianyar, Provinsi Bali. Penelitian ini dilakukan di Subak Tengkulak Desa Kemenuh, Kecamatan Sukawati, Kabupaten Gianyar. Lokasi ini dipilih secara sengaja (<em>purposive).</em> Populasi dalam pengkajian ini adalah 58 orang petani. Teknik pengambilan sampel secara <em>simple random sampling, </em>dengan menggunakan formulasi teori Slovin yang berjumlah 51 orang petani.</p> <p>Hasil penelitian yang telah didapatkan yaitu (1). efektivitas pemberian kombinasi pupuk organik dan pupuk sintetis terhadap kesuburan tanah yang meliputi dapat meningkatkan sifat fisika tanah, Meningkatkan sifat Biologi tanah, Meningkatka sifat kimia tanah tanah,Menyediakan nutrisi tanah lengkap, Aman terhadap lingkungan, Mengurangi ketergantungan pupuk kimia, mendukung pertanian berkelanjutan termasuk kategori yang efektif dengan nilai rata-rata pencapaian skor 3,57 (71,54 %). (2) Efektivitas pemberian kombinasi pemberian pupuk organik padat dan sintetis terhadap pertumbuhan padi yang terdiri dari merangsang pertumbuhan akar, menambah jumlah anakan produktif, memacu pertumbuhan tanaman, tahan terhadap kekringan, tahan terhadap hama dan penyakit, mempercepat pemasakan buah padi, meningkatkan kuantitas hasil panen, dan dapat meningkatkan kualitas hasil panen tergolong masih efektif diterapkan dengan nilai rata-rata pencapian skor 3,60 (72,00 %). (3) Rata-rata capaian hasil pemberian kombinasi pupuk organik dan pupuk sintetis terhadap produktivitas tanaman padi sawah tergolong tinggi dengan rata-rata produktivitas 7.800 kg/ha. Saran yang dapat direkomendasikan adalah Perlu penelitian lebih lanjut terhadap indikator bahwa dengan kombinasi pemberian pupuk organik dan sintetis dapat mengurangi ketergantungan pupuk kimia, tahan terhadap kekeringan dan dapat mempercepat pemasakan buah padi.</p>2024-11-05T00:00:00+08:00Copyright (c) http://ejournal.undwi.ac.id/index.php/dwijenagro/article/view/1609Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Preferensi Konsumen terhadap Produk Organik di Supermarket Kota Denpasar2024-12-18T05:26:32+08:00Luh Anggreni Dewianggrenidewiluh@gmail.com<p>Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis faktor-faktor yang mempengaruhi <strong>preferensi konsumen terhadap produk organik</strong> di supermarket Kota Denpasar. Produk organik semakin diminati seiring dengan meningkatnya kesadaran konsumen tentang pentingnya kesehatan dan keberlanjutan lingkungan. Namun, meskipun produk organik menawarkan berbagai manfaat, faktor-faktor yang mempengaruhi keputusan konsumen dalam memilih produk organik masih perlu dikaji lebih dalam. Penelitian ini menggunakan metode <strong>Partial Least Squares (PLS)</strong> untuk mengidentifikasi pengaruh faktor-faktor seperti <strong>harga</strong>,<strong> </strong><strong>pengetahuan konsumen</strong>, <strong>kepercayaan terhadap sertifikasi produk organik</strong>, <strong>pengaruh sosial</strong>, dan <strong>keberlanjutan lingkungan</strong> terhadap keputusan pembelian produk organik. Hasil penelitian menunjukkan bahwa dua faktor dominan yang paling mempengaruhi preferensi konsumen adalah <strong>kesadaran kesehatan</strong> dan <strong>harga produk organik</strong>, dengan koefisien jalur masing-masing <strong>0,320</strong> dan <strong>0,315</strong>. Selain itu, <strong>kepercayaan terhadap sertifikasi produk organik</strong> dan <strong>pengaruh sosial</strong> juga berpengaruh signifikan, meskipun pengaruhnya lebih kecil. Berdasarkan temuan ini, disarankan agar pemasar dan produsen produk organik lebih fokus pada edukasi konsumen mengenai manfaat kesehatan, meningkatkan transparansi sertifikasi produk, serta memperkenalkan strategi harga yang lebih terjangkau agar produk organik lebih dapat diakses oleh berbagai lapisan masyarakat.</p>2024-11-05T00:00:00+08:00Copyright (c) http://ejournal.undwi.ac.id/index.php/dwijenagro/article/view/1610SALURAN PEMASARAN KOPI DI DESA COLOL, KECAMATAN LAMBA LEDA TIMUR KABUPATEN MANGGARAI TIMUR2024-12-18T05:51:55+08:00HERSIANA RINDANGhersiana052@gmail.comMade Mika Mega Astuthihersiana052@gmail.comKadek Ayu Charisma Julia Dewihersiana052@gmail.com<p>Penelitian ini berjudul <strong>“</strong><strong>Saluran </strong><strong>Pemasaran Kopi Di Desa </strong><strong>Colol,</strong><strong> Kecamatan Lamba Leda Timur Kabupaten</strong> <strong>Manggarai </strong><strong>timur”.</strong> Kopi Arabika adalah satu-satunya komoditi andalan di Manggarai Timur dengan luas lahan tertinggi yang ada di Nusa Tenggara Timur. Tujuan penelitian dalam penelitian ini adalah (1) untuk mengetahui saluran pemasaran Kopi Arabika di Desa Colol Kecamatan Lamba Leda Timur, (2) untuk mengetahui besarnya marjin pemasaran Kopi Arabika di Desa Colol Kecamatan Lamba Leda Timur, Kabupaten Manggarai Timur, (3) untuk mengetahui kendala apa saja yang dihadapi petani dalam memasarkan kopi di Desa Colol Kecamatan Lamba Leda Timur, Kabupaten Manggarai Timur. Adapun populasi dalam penelitian ini adalah sebanyak 936 populasi tapi karena keterbatasan waktu dan dana maka diambil sampel dari populasi sebanyak 40 sampel dengan menggunakan metode <em>simple </em><em>random </em><em> sampling.</em> Sumber data yang digunakan adalah data primer dan data sekunder. Analisis data menggunakan marjin pemasaran dan <em>farmer’ share</em>.</p> <p>Hasil penelitian ini menunjukan bahwa terdapat 3 saluran pemasaran: pertama, petani→pedagang kecil→ pedagang besar→ eksportir. Kedua, petani→pedagang besar→ eksportir. Ketiga, petani→UPH-ASNIKOM. Marjin pemasaran saluran I sebesar Rp 14.000.00, marjin pemasaran saluran II sebesar Rp 15.000.00 dan marjin pemasaran saluran III 20.000.00. Saluran yang paling banyak digunakan oleh petani produsen adalah saluran I yaitu 30 orang atau 65,57%. Namun keuntungan yang paling tinggi yaitu pada saluran III mencapai 77,77%. Rendahnya minat petani produsen untuk menggunakan saluran III adalah proses untuk mencapai pemasaran memerlukan waktu lebih lama dibandingkan proses pemasaran pada saluran I.</p>2024-11-05T00:00:00+08:00Copyright (c) http://ejournal.undwi.ac.id/index.php/dwijenagro/article/view/1611ANALISIS USAHATANI PADI DI SUBAK MASCETI DESA BATUBULAN, KECAMATAN SUKAWATI2024-12-18T05:44:43+08:00Dewa Ayu Ari Febriyantidewaayuarifebriyanti@gmail.com<p>Hingga saat ini, sektor pertanian memiliki peranan yang yang sangat signifikan sebagai sumber pekerjaan serta pendapatan yang utama bagi masyarakat petani. Di Indonesia peningktan produksi padi merupakan salah satu tujuan pembangunan pertanian tanaman pangan, selain peningkatan pendapatan dari usahatani padi. Padi adalah tanaman pangan yang sangat pokok yang dikonsumsi oleh seluruh masyarakat setiap hari. Sering terjadi bahwa harga padi di tingkat petani sangat rendah sedangkan harga beras dipasaran tinggi. Kondisi ini akan mempengaruhi biaya produksi yang dikeluarkan oleh parah petani dalam usahatani padi. Tujuan penelitian adalah untuk mengetahui besar biaya usahatani penerimaan dan pendapatan dan besar R/C ratio di Subak Masceti, Desa Batubulan, Kecamatan Sukawati.</p> <p>Penelitian ini dilakukan di Subak Masceti, Desa Batubulan, Kecamatan Sukawati, ditentukan secara purposive sampling. Populasi pada penelitian ini adalah seluruh anggota Subak Masceti yang jumlahnya sebanyak 170 orang dan diambil sebanyak 37 petani dengan teknik <em>simple random sampling.</em> Data dikumpulkan dengan teknik survai, wawancara, observasi dan dokumentasi. Analisis data yang digunakan adalah metode analisis usahatani</p> <p>Hasil penelitian menunjukkan bahwa rata-rata biaya yang dikeluarkan untuk usahatani padi di Subak Masceti, Desa Batubulan, Kecamatan Sukawati adalah sebesar Rp.1412.300. Rata-rata penerimaan dan pendapatan usahatani padi di Subak Masceti masing-masing sebesar Rp.5.366.33 dan sebesar Rp. 875.667. Besarnya R/C ratio adalah yang artinya bahwa usahatani padi di lahan sawah Subak Masceti adalah menguntungkan.</p>2024-11-05T00:00:00+08:00Copyright (c) http://ejournal.undwi.ac.id/index.php/dwijenagro/article/view/1612PENGARUH HARGA DAN KUALITAS TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN ASPARAGUS DI DESA PELAGA KECAMATAN PETANG KABUPATEN BADUNG2024-12-18T07:06:05+08:00Ida Ayu Candrika Dewicandrikadewi90@gmail.com<p>Indonesia sebagai negara agraris memiliki potensi besar untuk berkembang disektor pertanian. Provinsi Bali merupakan komoditas hortikultura yang menjadi bagian penting dari sektor pertanian lokal salah satunya adalah penghasil asparagus. Tujuan dari penelitian ini ialah untuk mengetahui Pengaruh Harga dan Kualitas Terhadap Keputusan Pembelian Asparagus Di Desa Pelaga Kecamatan Petang Kabupaten Badung dan. Lokasi penelitian ini dipilih secara sengaja di Desa Pelaga, Kecamatan Petang Kabupaten Badung. Responden dalam penelitian ini adalah petani asparagus sejumlah 30 orang. Teknik pengumpulan data adalah observasi, wawancara, dokumen dan kuisioner. Data dianalisis dengan menggunakan analisis kualitatif. Dari hasil penelitian ini menunjukan bahwa keseimbangan antara harga yang kompetitif dapat menjangkau konsumen lokal, harga asparagus di pasar lokal berkisar Rp 50.000- Rp 70.000 per kg sedangkan harga tertinggi yang di jual ke pasar ekspor Rp 100.000 – Rp 250.000 per kg. Kualitas produk yang tinggi dengan memperhatikan standar kualitas, edukasi konsumen dan pelatihan kepada petani asparagus, dan label sertifikasi organik adalah kunci untuk meningkatkan daya beli asparagus di Desa Pelaga. Saran dari penelitian adalah selalu menjaga kestabilan harga dan kualitas produk asparagus dan melakukan riset dan inovasi serta penguatan komunitas petani melalui koperasi pertanian.</p>2024-11-05T00:00:00+08:00Copyright (c) 2024 http://ejournal.undwi.ac.id/index.php/dwijenagro/article/view/1614PERAN PENYULUH PERTANIAN DALAM MENINGKATKAN PRODUKSI PADI SAWAH (Studi Kasus Kelompok Tani Kalada Rade, Desa Tana Rara, Kecamatan Loli, Kabupaten Sumba Barat)2024-12-18T07:11:12+08:00Jefri LedeJefrylede31@gmail.comI Gusti Agung Nyoman DananjayaJefrylede31@gmail.com<p>Pembangunan pertanian adalah suatu proses yang di tunjukan untuk selalu menambah produksi yang sekaligus mempertinggi pendapatan dan produktifitas usaha setiap petani dengan cara menambah modal dan skil. Tujuan penelitian adalah suatu data yang di temukan dan di kembangkan dari hasil penelitian yaitu: Untuk mengetahui peran penyuluh pertanian dalam dalam meningkatkan produksi Padi Sawah. Untuk mengetahui kendala-kendala penyuluh pertanian dalam meningkatkan produksi padi sawah. Teknik pengambilan sampel pada penelitian ini menggunakan sensus sehingga keseluruhan populasi diambil sebagai sampel dalam penelitian sebanyak 25orang. Analisis data adalah salah satu proses penelitian yang di lakukan di lapangan bahwa peneliti suda mengumpulkan data-data yang suda di ambil dan di wawancarai untuk menyimpulkan data yang suda ada. Penyuluhan sebagai Motifator: orang yang memberikan dorongan atau penggerak untuk memotivasi orang lain melakukan sesuatu hal. Edukator Meningkatkan pengetahuan petani terhadap ide baru dalam meningkatkan produksi padi sawah. Komonikator adalah sebagai orang yang tugasnya menyampaikan pesan. Mediator adalah memberikan informasi dan menghubungkan kelompok tani dengan sumber informasi guna memecahkan masalah yang dihadapi. Kendala yang di hadapi Praktik Pengalaman Lapangan (PPL) yaitu:Sarana dan prasarana minim, terbatasnya alat-alat pertanian yang dimiliki petani sebagai factor penunjang usahatani.Partisipasi Waktu yaitu terbatasnya waktu yang dimiliki penyuluh pertanian untuk membimbing maupun membina petani.Penyuluh Pertanian hendaknya lebih banyak belajar dari berpengalaman petani yang berhasil, sebab masi banyak Penyuluh yang kurang menyadari bahwah Petani sekarang lebih kreatif, inovatif dan terpelajar walaupun juga masi ada yang berpendirian terbelakang atau masi minim</p>2024-11-05T00:00:00+08:00Copyright (c)