STUDI DIAGNOSA SUBAK DI KOTA DENPASAR (Kasus di Subak Renon, Kecamatan Denpasar Selatan Kota Denpasar)

  • Made Mika Mega Astuthi Program Studi Agroteknologi, Fakultas Pertanian, Universitas Dwijendra
  • Kadek Ayu Charisma Julia Dewi Program Studi Agribisnis, Fakultas Pertanian, Universitas Dwijendra
  • Maria Benedikta Jelita Harum Program Studi Agribisnis, Fakultas Pertanian, Universitas Dwijendra

Abstract

Subak merupakan sistem pengelolaan irigasi di Bali yang bertujuan untuk mengalokasi air ke sawah. Namun saat ini jumlah subak di Bali sudah berkurang karena banyaknya pembangunan non pertanian di lahan sawah seperti yang terjadi di Subak Renon Kecamatan Denpasar Selatan. Adapun tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui alasan petani Subak Renon melakukan alih fungsi lahan dan stategi alternatif yang diperlukan untuk mengurangi alih fungsi lahan sawah di Subak Renon Kecamatan Denpasar Selatan. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh petani yang mengalihfungsikan lahan sawahnya yang berjumlah 90 orang. Jumlah sampel dalam penelitian ini sebanyak 30 orang dengan menggunakan simple random sampling atau acak sederhana. Pengambilan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah:Kuesioner,Wawancara,Observasi dan Dokumentasi. Data yang terkumpulkan dianalisis dengan menggunakan metode deskriptif. Hasil penelitian menunjukan bahwa ada beberapa alasan petani Subak Renon melakukan alih fungsi lahan yaitu pendapatan rendah, tenaga kerja kurang, kebutuhan keluarga, lahan sempit dan irigasi terganggu. Oleh karena itu disarankan pemerintah Provinsi dan Kota agar dapat mempertegakan Undang Undang RI Nomor 41 Tahun 2009 guna mewujudkan Lahan Pertanian Pangan Berkelanjutan dan untuk petani Subak Renon dapat mengurangi alih fungsi lahan dengan menggali sumur dan menanam tanaman yang tidak membutuhkan lahan luas dan air yang banyak. Kata Kunci : Subak, Alih fungsi lahan.
Published
2020-05-05
Section
Articles