BAURAN PEMASARAN KACANG METE PADA UD. WAHYU RASA (Studi Kasus Di Desa Klumpu, Kecamatan Nusa Penida, Kabupaten Klungkung)
Abstract
Salah satu ciri pengusahaan jambu mete rakyat umumnya dilakukan dalam skala kecil, terpencar dan tidak intensif dengan keterbatasan teknologi budidaya dan manajemen yang disebabkan keterbatasan modal dalam penyediaan input usaha tani dalam penerapan teknologi. Pengolahan mete di Kecamatan Nusa Penida telah berkembang menjadi salah satu sentra pengolahan mete karena didukung oleh kondisi geografis yang sesuai untuk perkebunan jambu mete, dimana usaha pengolahan mete yang diusahakan sebagian besar masih dalam skala kecil.Tujuan penelitian ini adalah: (ii) Untuk mengetahui bauran pemasaran kacang mete pada UD Wahyu Rasa. (ii) Untuk mengetahui kendala apa saja yang dihadapi dalam pemasaran kacang mete pada UDWahyu Rasa.Penelitian ini dilakukan pada UD Wahyu Rasa yang berada di Desa Klumpu, Kecamatan Nusa Penida, Kabupaten Klungkung dengan menggunakan metode purposive sampling. Teknik sampling yang digunakan adalah purposive (sengaja) dengan jumlah 6 orang yang ditetapkan sebagai sample. Rata – rata pengetahuan anggota dan pengelola UD “WAHYU RASA†di Desa Klumpu, Kecamatan Nusa Penida mengenai bauran pemasaran tergolong tinggi. Ini terlihat dari rata rata produk kacang mete yang dipasarkan setiap bulannya dan keuntungan yang di dapat dari penjualan produk serta inovasi yang dilakukan mulai dari pelabelan kemasan serta promosi produk kacang mete UD WAHYU RASA. Rata – rata jumlah pasokan kacang mete tidak sesuai dengan target produksi pada UD†WAHYU RASAâ€karena untuk area Nusa Penida tanaman jambu mete hanya sebagai tanaman pelengkap disamping sifatnya yang berbuah musiman(berbuah satu tahun sekali).Pengetahuan petani dalam bidang pemeliharaan tanaman jambu mete kurang bagus yang menyebabkan hasil panen jambu mete tidak maksimal di setiap tahunnya dan juga pemilik(petani) sebagai pengelola produksi kacang mete pada UDâ€WAHYU RASAâ€belum maksimal melakukan ekpansi ke luar daerah dalam pembelian biji jambu mete.Berdasarkan pada hasil penelitian diatas, dapat disarankan sebagai berikut: (i) Diperlukan adanya peningkatan intensitas penyuluhan mengenai pengolahan biji mete guna meningkatkan pengetahuan dan sekaligus sikap petani dalam pengolahan biji mete tersebut khususnya pada UD “WAHYU RASAâ€untuk peningkatan kualitas produk baik dari segi rasa dan variasi baru yang inovatif dan menarik. (ii) Diperlukan adanya kegiatan pelatihan – pelatihan yang partisipatif guna mendorong peningkatan motivasi petani pada UDâ€WAHYU RASA†dalam melakukan perbaikan – perbaikan dalam pengolahan produk kacang mete terutama dalam pemasarannya untuk menjangkau pasar yang lebih luas lagi.Kata kunci : Bauran, Pemasaran, Kacang Mete, Kemasan.References
Abitogu, A. 2009.Physicochemical parameters and fatty acid composition of cashew nut (Annacardium occidentale) oil. Nigerian journal of Chemical Research
Anonimus.Materi Pertanian, Klasifikasi dan Morfologi Jambu Monyet.URL : http://www.materipertanian.com/klasifikasi-dan-morfologi-jambu-monyet/ .diakses tanggal 17 Februari 2018
Alasavar, C. dan Shahidi, F. 2009.Tree Nuts: Composition, Phytochemicals, and Health Effects. Boca Raton : CRC Press
Astawan, M. 2009.Sehat dengan Hidangan Kacang-kacangan dan Biji-bijian.Jakarta : Penebar Swadaya
Bank Indonesia.Pola Pembiayaan Usaha Kecil Produksi Jambu Mete : Direktorat Kredit, BPR dan UMKM
BPEN. 2007.Indonesia Export of Cashew Nut in Shell by Country of Destination. 6p
Cangara, Hafied. 2004.Pengantar Ilmu Komunikasi.Jakarta : PT. Radja Grafindo Persada
Direktorat Jenderal Perkebunan. 2017.Statistik Perkebunan Indonesia 2015-2017 : Jambu Mete : Kementerian Pertanian
Djaafar, T. F. dan Rahayu.2000.Ubi Kayu dan Olahannya.Yogyakarta : Kanisius
Duke, J.A. 2001.Handbook of Nuts. Boca Raton : CRC Press
Fandy, Tjiptono. 2000. Manajemen Jasa. Edisi Kedua. Yogyakarta : Andy offset
Ferry, Y., J.T. Yuhono dan Chandra Indrawanto.2001.Strategi Pengembangan Industri Mete Indonesia.Bogor : Pusat Penelitian dan Pengembangan Perkebunan
Frank G. Goble. 1992.Mazhab Ketiga: Psikologi Humanistik Abraham Maslow, terj The Third Force, The Psycology of Abraham Maslow oleh Drs. A. Supratiknya.Yogyakarta: Kanisius
Ghazi Sinaga. 2017. Manajemen Pemasaran. URL : https: //www.mindmeister.com/1004554762/manajemen-pemasaran, diakses tanggal 17 Februarui 2018
Kotler, Philip. 1996.Manajemen Pemasaran: Analisis, Perencanaan, Implementasi, dan Pengendalian. Jilid I.Jakarta : Erlangga
Kusnandar, F. 2010.Kimia Pangan : Komponen Makro.Jakarta : Dian Rakyat
Lembar Informasi Pertanian. 1996.Pengolahan Biji Mete.Jayapura : Loka Pengkajian Tekonologi Pertanian Koya Barat
Marwan. 1991. Marketing.Yogyakarta : UPP-AMP YKPN
Nandi, B. K. 2011.Cashew Nut Nutritional Aspects.URL : http://www.fao.org/ docrep/005/ac451e/ac451e0b.htm diakses tanggal 17 Februari 2018
Nova.2017.Budidaya Tanaman Jambu Mete. URL : https://dinpertangrobogan.000webhostapp.com/budidaya-tanaman-jambu-mete/ diakses tanggal 17 Februari 2018
Pawitra, T. 1993.Kepuasan Pelanggan Sebagai Keunggulan Daya Saing.Skripsi.Jakarta :Universitas Indonesia
Reza, M. 2013.Kandungan Gizi dan Manfaat Kacang Mete.URL :http://kesehatan.kompasiana.com/makanan/2013/10/16/kandungan-gizi-dan-manfaat-kacang-mete-601867.html diakses tanggal 17 Februari 2018
Rina Rachmawati.2011.Peranan Bauran Pemasaran (Marketing Mix) terhadap Peningkatan Penjualan (Sebuah Kajian terhadap Bisnis Restoran).Jurnal Kompetensi Teknik Vol. 2, No. 2, Mei 2011.Semarang : Jurusan Teknologi Jasa dan Produksi, FT, Universitas Negeri Semarang
Suprapti, M. L. 2004. Jelly Jambu Mete. Yogyakarta : Kanisius
Taylor, L,1996. Cajueiro (Annacardium occidentale).URL :http://www.raintree.com/cajueiro.htm#.VYTFsNyqqkr diakses tanggal 17 Februari 2018
Tull, D.S. and L.R.Kahle. 1990.Marketing Management: New York
Yudistira. 2016. Potensi Nusa Penida Dikembangkan. URL :http://travel.kompas.com/read/2016/04/06/071600027/Potensi.Nusa.Penida.Dikembangkan diakses tanggal 17 Februari 2018