PERANAN PENYULUH PERTANIAN LAPANGAN DALAM PENGEMBANGAN EKONOMIS PADA SUBAK (Kasus di Subak Tegal Kauh Desa Duda Utara, Kecamatan Selat di Kabupaten Karangasem)
Abstract
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui peranan PPL dalam program pengembangan agribisnis di lahan sawah, peranan Penyuluh Pertanian Lapangan (PPL) dan masalah-masalah yang dihadapi petani dalam proses pengembangan ekonomis pada Subak Tegal Kauh Desa Duda Utara. Penelitian ini dilaksanakan di Subak Tegal Kauh Desa Duda Utara, Kecamatan Selat, Kabupaten Karangasem dan pemilihan lokasinya dilakukan secara purposive sampling. Jumlah responden dalam penelitian ini adalah 50 orang. Hasil penelitian menunjukkan bahwa : 1) Tingkat intensitas interaksi antara petani anggota subak dengan PPL berada pada kategori sedang, yaitu 72,50%. 2) Tingkat pengetahuan petani subak mengenai pengembangan kegiatan ekonomis dilahan sawah adalah tergolong tinggi yaitu 74,50%, 3) Sikap petani anggota subak terhadap pengembangan kegiatan ekonomis di lahan sawahnya adalah tergolong setuju, yaitu 78,40%. Melalui analisa statistika dengan menggunakan uji Chi Square diperoleh bahwa terdapat hubungan yang nyata antara tingkat intensitas interaksi antara PPL dengan petani dengan pengetahuan dan sikap petani mengenai pengembangan kegiatan ekonomis di lahan sawah. Kondisi ini memberikan indikasi bahwa peranan PPL yang dinyatakan dalam bentuk interaksi memiliki hubungan yang signifikan dengan tingkat pengetahuan dan sikap petani.Kata Kunci: Penyuluhan, sikap, pengetahuan, intraksi, kegiatan ekonomis.References
Atmanto, S. D. 2004. Perubahan Kebijakan dalam Pengelolaan Irigasi. Dalam Atmanto, Sudar D., editor. Kebijakan Setengah Hati dalam Mewujudkan Kesejahteraan dan Kemandirian Petani. Jakarta: PSDAL-LP3ES.
Budiasa, I W. Dalam Pitana dan Setiawan AP. editor. Revitalisasi Subak dalam Memasuki Era Globalisasi. Yogyakarta: Andi
Hadi, Sutrisno “ Metode Statistik “, Jakarta Gunung Agung. 1982.
Mar’at. 1984. “Sikap Manusia, Perubahan serta Pengukurannya: Jakarta: Ghalia Indonesia.
Roth, D. and Sedana, G. 2015. Reframing Tri Hita Karana: From ‘Balinese Culture’ to Politics. The Asia Pacific Journal of Anthropology, 16(2), 157 - 175
Sedana, G. 2013. Social Capital into Agribusiness Development within Subak System in Bali. Dissertation, Udayana University, Indonesia.
Sedana, G. I G.A.A.Ambarawati, and W. Windia. 2014. Strengthening Social Capital for Agricultural Development: Lessons from Guama, Bali, Indonesia. Asian Journal of Agriculture and Development. Vol.11 No.2. pp.39-50
Sedana, G. and N. Dasi Astawa. 2016. Panca Datu Partnership in Support of Inclusive Business for Coffee Development: The Case of Ngada District, Province of Nusa Tenggara Timur, Indonesia. Asian Journal of Agriculture and Development, 2016, vol. 13, issue 2, 75-88.
Siagian, R. 2003. Pengantar Manajemen Kegiatan Ekonomis. Yogyakarta: Gadjah Mada University Press.
Suamba, K. 2005. Pengembangan Unit Usaha pada Sistem Subak di Bali. Dalam Pitana dan Setiawan AP. editor. Revitalisasi Subak dalam Memasuki Era Globalisasi. Yogyakarta: Andi
Soewardi, Herman. 1976. Respon Masyarakat Desa terhadap Modernisasi Produksi Pertanian Terutama Padi. Gajah Mada University Press. Yogyakarta.
Surakhmad, Winarno. 1985. Pengantar Penelitian, Dasar, Metode, Teknik. Tarsito, Bandung.
Sutawan, N. 2005. Subak Menghadapi Tantangan Globalisasi. Dalam Pitana dan Setiawan AP. editor. Revitalisasi Subak dalam Memasuki Era Globalisasi. Yogyakarta: Andi.
Wiriatmadja, Soekandar. 1973. Pokok-pokok Penyuluhan Pertanian. Yasaguna, Jakarta.
Walgito, Bima. 1983. Psikologi Sosial Suatu Pengantar. Yayasan Penerbit Fakultas Psikologi. Yogyakarta.