ANALISIS NILAI TAMBAH DAN PENDAPATAN USAHA PENGOLAHAN LIMBAH TERNAK: Studi Kasus di Desa Babahan Kecamatan Penebel Kabupaten Tabanan
Abstract
Usaha peternakan yang relatif terlokalisasi akan menimbulkan pencemaran terhadap lingkungan. Pencemaran ini disebabkan oleh pengelolaan limbah yang belum dilakukan dengan baik, tetapi kalau dikelola dengan baik, limbah tersebut akan memberikan nilai tambah dan pendapatan bagi usaha peternakan dan lingkungan disekitarnya. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimanakah pengelolaan limbah hasil perternakan yang dilakukan peternak dengan mengambil kasus di Desa Babahan Kecamatan Penebel Kabupaten Tabanan. Data yang dikumpulkan meliputi proses pengolahan limbah melalui teknik pengomposan, hasil dan pendapatan dari usaha pengomposan yang dilakukan peternak. Hasil penelitian menunjukkan bahwa limbah ternak dapat diolah menjadi pupuk organik dan memiliki nilai tambah dan pendapatan bagi peternak.Kata Kunci : limbah ternak, nilai tambah, pendapatan usahaReferences
FAO. 2003. On-farm Composting Methods. Food and Agriculture Organization. Rome. Diunduh dari www.fao org/organicag/doc/onfarmcompmethod.pdf, tanggal 20 /9/2010.
Hidayatullah, Gunawan, Kooswardhono Mudikdjo, dan Erliza, N. 2005. Pengelolaan Limbah Cair Usaha Peternakan Sapi Perah Melalui Penerapan Konsep Produksi Bersih. Jurnal Pengkajian dan Pengembangan Teknologi Pertanian, Vol. 8 (1) : p 124-136. Diunduh dari www.disnak.jabarprov.go.id/data/arsip/pengelolaan limbah cair.pdf, tanggal 21/9/2010.
Husen, E. dan Erawan. 2007. Efektivitas dan Efisiensi Mikroba Dekomposer Komersial dan Lokal dalam Pembuatan Kompos Jerami. Diunduh dari http://balittanah.litbang.deptan.go.id/dokumentasi/prosiding2008pdf/edihusen.pdf,tanggal 21/9/2010.
Langitan, Rudy. 1994. Analisis Nilai Tambah Produk Minuman Segar Susu Kedelai. Jurusan Sosial Ekonomi Pertanian, IPB. Diunduh dari www.find.docs.com, tanggal 21/9/2010
Surat Keputusan Menteri Pertanian. 1991. SK. Mentan No. 273/Kpts/RC410/1991 tentang Batasan Usaha Peternakan yang harus Melakukan Evaluasi Lingkungan. Departemen Pertanian, Jakarta.