ANALISIS STRUKTUR PENGEMBANGAN EKOWISATA DI KAWASAN PUSAT INFORMASI MANGROVE KOTA DENPASAR

  • Dwi Putra Darmawan Fakultas Pertanian Universitas Udayana
  • Jarek Putradi

Abstract

Kawasan hutan mangrove di Denpasar, sangat potensial dikembangkan menjadi objek ekowisata. Beragamnya jenis mangrove di kawasan ini memiliki fungsi sebagai penyedia jasa-jasa pendukung kehidupan dan kenyamanan dan mitigasi bencana. Pengembangan ekowisata hutan mangrove merupakan sebuah sistem yang mengandung beberapa elemen pendukung yang saling terkait. Penelitian ini bertujuan untuk menentukan elemen penting, mengidentifikasi sub elemen kunci, dan mensintesisnya untuk menentukan kriteria pengembangan model ekowisata hutan mangrove.Penelitian dilakukan di kawasan Pusat Informasi Mangrove, Suwung Kauh, Denpasar. Metode Interpretative Structural Modeling (ISM) dari Saxena digunakan untuk menganalisis struktur pengembangan kawasan ekowisata mangrove. Pengumpulan informasi dilakukan melalui expert meeting.Temuan penelitian menunjukkan bahwa sub-elemen kunci penggerak sistem ekowisata hutan mangrove adalah  masyarakat di wilayah pengembangan ekowisata mangrove (elemen sektor masyarakat yang terpengaruh), pemberdayan pelaku bisnis ekowisata, kebijakan publik yang kondusif, tanggung jawab sosial perusahaan (elemen kebutuhan program), kebijakan pemerintah yang tidak konsisten (elemen kendala utama), peningkatan pangsa pasar produk (rekreasi, bisnis, dan ilmiah) dari objek ekowisata mangrove (elemen tujuan dari program), meningkatnya kualitas sumberdaya manusia ekowisata (elemen tolok ukur untuk menilai setiap tujuan), koordinasi antar instansi teknis terkait dalam upaya menjamin tercapainya target prgram konservasi lingkungan terpadu (elemen aktivitas yang dibutuhkan guna perencanaan tindakan) dan pemerintah daerah dan pusat (elemen lembaga yang terlibat dalam pelaksanakan program). Kriteria dalam pengembangan ekowisata mangrove, meliputi peningkatan keahlian kerja dan kesejahteraan masyarakat di wilayah pengembangan ekowisata mangrove, pelestarian lingkungan, jaminan kuantitas, kualitas, kontunyuitas, dan harga produk (rekreasi, bisnis, dan ilmiah) dari objek ekowisata mangrove, peningkatan akses pasar dan profitabilitas optimal objek ekowisata, dan ketersediaan prasarana dan sarana penunjang di kawasan ekowisata mangrove.Oleh karena itu, diperlukan pengelolaan ekowisata mangrove terpadu untuk menjamin keberlanjutan pemanfaatan sumberdaya dan perlindungan lingkungan, meminimalkan dan meresolusi konflik beragam pemanfaatan sumberdaya, meningkatkan koordinasi lintas sektor dalam perencanaan dan pengelolaan, mengedepankan keterpaduan kebijakan fungsional, mereduksi resiko terhadap masyarakat dan kesehatan lingkungan, serta mendorong investasi swasta dalam infrastruktur ekowisata mangrove dalam suatu sistem yang utuh dan menyeluruh.Kata kunci: pengembangan kawasan ekowisata mangrove, pengelolaan sumberdaya  pesisir berkelanjutan, Interpretative Structural Modeling (ISM).

References

Eriyatno, 1998. Ilmu Sistem: Meningkatkan Mutu dan Efektifitas Manajemen. IPB Pers. Bogor.

Shepherd, A.,1998. Sustainable Rural Development, Macmillan Press Ltd. London.

Simatupang, 1995. Teori Sistem: Suatu Perspektif Teknik Industri. Andi. Yogyakarta.

Sudarmadji, 2001. Mangrove Forest Rehabilitation with Coastal Society Empowering Approach. Jurnal Ilmu Dasar 2 (2): 68-71.

Utama, I G.B.Ra, 2005. Agrowisata Sebagai Kolaborasi Pertanian dan Pariwisata. Available from URL: http://www.raiutama.blogsource.com. Accessed January 12, 2007.

Utama, I G.B.Rb, 2005. Potens: Agrowisata Tamblingan. Available from URL: http://www. raiutama. blogsource.com. Accessed January 12, 2007.

Winardi, 1986. Pengantar tentang Teori Sistem dan Analisis Sistem. Alumni. Bandung.

World Bank, 1994. Indonesia: Sustaining Development. Washington DC.

Yayasan Mangrove, 2001. Pengelolaan Mangrove. Available from URL: http://www.lablink. or.id/eko/wetland/lhbs-mangrove.htm. Accessed January 12, 2007.

Yoeti O.A. 2000. Ekowisata: Pariwisata Berwawasan Lingkungan Hidup. PT Pertja. Jakarta.

Zamora, O.B. (1996), Contextualizing the Indicators for Sustainable Agriculture, in SEARCA,Working Paper on ‘Sustainable Agriculture Indicators’. SEAMEO Regional Center for Graduate Study and Research in Agriculture (SEARCA). College.

Published
2010-11-04
Section
Articles