PENGEMBANGAN AGRIBISNIS BUAH LOKAL DI PROVINSI BALI: SEBUAH GAGASAN
Abstract
Bali merupakan salah satu destinasi pariwisata dan sangat membutuhkan pasokan buah-buahan untuk pemenuhan kebutuhan wisatawan selain rumah tangga. Saat ini, pasokan buah-buahan juga berasal dari luar Bali termasuk impor. Oleh karena itu, diperlukan adanya upaya pengembangan produk buah lokal secara agribisnis. Tulisan ini bertujuan untuk menggambarkan kendala-kendala dan pola pengembangan agribisnis produk buah local di provinsi Bali.Beberapa kendala yang ditemukan dalam pengembangan agribisnis buah lokal di Bali adalah menyangkut aspek produktivitas, kualitas dan kontinyuitas. Produktivitas dan kualitas buah lokal di tingkat petani masih relatif rendah karena berbagai factor seperti terbatasnya penerapan teknologi budidaya tanaman. Kontinyuitas produk-produk buah lokal merupakan suatu yang alamiah bagi para petani produsen di Bali karena sifat produksi pertanian itu sendiri yaitu musiman. Oleh karena itu, pengembangan agribisnis produk buah lokal di Bali diarahkan untuk meningkatkan daya saingnya terhadap produk-produk dari luar dengan mengintegrasikan subsistem agribisnis secara utuh. Penerapan sistem agribisnis melibatkan beberapa komponen penting di antaranya adalah petani produsen, pemerintah, peneliti dan swasta. Kata-kata kunci: buah lokal, agribisnis, produktivitas kualitas dan kontinyuitasÂReferences
Austin,J.E. 1981. Agroindustrial Project Analysis. Baltimore
and London: The John
Darmawan, A.C., Respatijarti, Lita, S. 2014. Pengaruh Tingkat
Kemasakan Benih Terhadap Pertumbuhan Dan Produksi
Cabai Rawit (Capsicum frutescent L.) Varietas Comexio.
Jurnal Produksi Tanaman. Vol. 2, No.4, 2014.
Downey ,W. D. dan Erickson, S.P. 1992. Manajemen Agribisnis.
Edisi kedua.Terjemahan R . Ghanda S. dan Danan A.S.
Jakarta : Erlangga
Gumbira. S. E. 2010. Wawasan, Tantangan dan Peluang Agro-
technopreneur Indonesia. Bogor: IPB Press.
Iswari, K. 2008. Kesiapan Teknologi Panen Dan Pascapanen
Padi Dalam Menekan Kehilangan Hasil Dan Meningkat-
kan Mutu Beras. Jurnal Litbang Pertanian, 31(2), 2012
Lakitan, B. 2011. Membangun Agroindustri dan Mewujudkan
Sistem Inovasi: Agar Teknologi Berkontribusi Pada Kesejahteraan Rakyat. Seminar dan Lokakarya Nasi-
onal Pengembangan Agroindustri Kalimantan Selatan: Prospek, peluang, dan potensi, serta kendala. Lustrum ke 10 Fakultas Pertanian Universitas Lambung Mangkurat Banjarbaru, 23 Juni 2011
Said.E,G., Rachmayanti dan Muttaqin, M.Z. 2001. Manajemen
Teknologi Agribisnis. Jakarta: Ghalia Indonesia
Said, E.G. dan Haritz I. 2004. Manajemen Agribisnis. Jakarta:
Ghalia Indonesia.
Sakhidin dan Slamet, R.S. 2011. Produksi Durian Di Luar
Musim Melalui Pemberian Paklobutrazol dan Etepon.
Agronomika Vol. 11, No. 1, Januari 2011
Saragih, B. 2001. Agribisnis (Paradigma Baru Pembangunan
Ekonomi Berbasis Pertanian). Bogor: Yayasan Mulia
Persada Indonesia.
Soekartawi. 2005. Agribisnis: Teori dan Aplikasinya (Agri-
business: Theory and Practice), 8th Edition, , Jakarta:
RajaGrafindo Persada.
Sumarwan, U., 1999. Mencermati Pasar Agribisnis. Melalui
Analisis Perilaku Konsumsi dan Pembelian Buah-buahan.
Majalah Agribisnis, Manajemen dan Teknologi. Vol 5. No.3, November 1999.
Sumarwan, U. 2004. Perilaku Konsumen, Teori dan Penerapan-
nya. Bogor: Ghalia Indonesia.
Sumawidari, I.A.K., Darmawan, D.P. Astiti, S. 2013. Faktor-Fak-
tor yang Menentukan Permintaan Buah Lokal pada Hotel
Berbintang di Kota Denpasar dan Kabupaten Badung.
Jurnal Manajemen Agribisnis. Vol. 1. No. 1, Mei 2013.
Tjahjohutomo, R. 2008. Komersialisasi inovasi teknologi hasil
penelitian dan pengembangan pertanian. Disampaikan pada Workshop Membangun Sinergi A-B-G dalam Komersialisasi Hasil Litbang Alsintan Lokal Dalam Negeri, FATETA IPB, Bogor, 6 Agustus 2008. Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian, Jakarta
Zainuddin, 1997. Analisis Permintaan Apel Impor di Indonesia.
Yogyakarta: Skripsi Fak. Pertanian UMY (tidak diterbit-
kan).