HUBUNGAN ANTARA SIKAP DAN PENGETAHUAN PETANI TERHADAP PENGENDALIAH HAMA PBK: Kasus Di Subak-abian Asagan, Kecamatan Selemadeg Timur, Kabupaten Tabanan
Abstract
Di Provinsi Bali, kakao merupakan salah satu komoditas utama yang diandalkan pada subsektor perkebunan. Peningkatan harga biji kakao di pasar internasional tidak sepenuhnya bisa dinikmati oleh petani kakao di Indonesia, karena petani menghadapi masalah hama penggerek buah kakao (PBK), sehingga produktivitas kebun mereka umumnya turun, selain masih rendahnya kualitas biji kakao. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui tingkat pengetahuan dan sikap petani terhadap pengendalian hama Penggerek Buah Kakao di Subak-abian Asagan, Desa Gadungan Kecamatan Selemadeg Timur; dan hubungan antara pengetahuan dengan sikap petani mengenai pengendalian hama Penggerek Buah Kakao. Sebanyak 50 petani (dari 79 petani) diambil sebagai sampel dengan menggunakan teknik simple random sampling. Data yang dikumpulkan mencakup data primer dan sekunder dengan menggunakan teknik kuesioner, wawancara, observasi serta dokumentasi. Analisis data menggunakan metode deskriptif dan statistika (Chi Square). Hasil penelitian menunjukkan bahwa rata-rata sikap petani terhadap pengendalian hama PBK adalah setuju dengan rata-rata pencapaian sckor 80,20 % dari skor maksimal. Rata-rata tingkat pengetahuan petani adalah tinggi, dengan rata-rata pencapaian skor sebesar 70,00 % dari skor maksimal. Terdapat hubungan yang nyata antara sikap dengan tingkat pengetahuan petani mengenai pengendalian hama PBK yang diperoleh dari hasil analisis Chi Square, dimana besarnya nilai x2 hitung adalah 8,001 dan lebih besar dari pada nilai x2 tabel (5 %) yang besarnya 3,841.Disarankan bahwa agar didorong terimplementasikannya pngendalian hama PBK di tingkat petani melalui penyediaan sarana dan prasarana yang dibutuhkan, dan diperlukan adanya penelitian lebih lanjut mengenai aspek ekonomis penggunaan teknologi pengendalian hama PBK sehingga dapat ditunjukkan adanya manfaat ekonomis/tingkat keuntungan bagi petani setelah menerapkan teknologi tersebut.Kata kunci: Sikap, pengetahuan pengendalian hama penggerek buah kakaoReferences
Ancok, D. 1997. â€Teknik Penyusunan Skala Pengukuranâ€. Yogyakarta: Pusat Penelitian Kependudukan Universitas Gadjah Mada.
Anonimous. 2004a. “Data Bali Membangun 2004, Pemerintah Provinsi Baliâ€. Denpasar: Badan Perencanaan Pembangunan Daerah.
_________. 2004b. “Panduan Lengkap Budidaya Kakaoâ€. Jember: Pusat Penelitian Kopi dan Kakao Indonesia. Jember.
_________. 2004c. “Hama Penggerek Ancam Kakao di Sulselâ€. Jakarta: Sinar Harapan tanggal 12 Maret 2004.
_________. 2009. “Hama Penggerek Buah Kakao Ancam Produksi Kakao Baliâ€. Denpasar: Bisnis Bali tanggal 8 Pebruari 2009.
Atmawilata, O. 1993. â€Hama Penggerek Buah Kakao (PBK) Suatu Ancaman Terhadap Kelestarian Perkebunan Kakao di Indonesiaâ€. Jember: Warta Pusat Penelitian Kopi dan Kakao. Asosiasi Penelitian Perkebunan Indonesia. Jember. No. 15.
Djarwanto 1983. “Statistik Non Paramertrikâ€, Jogjakarta : BPFE
Gerungan 1986. “Psikologi Sosialâ€. Bandung: PT. Erosco Bandung.
Hadi, Sutrisno. 1982. “ Metode Statistik “, Jakarta: Gunung Agung. 1982.
Mar’at 1984. â€Sikap Manusia, Perubahan, serta Pengukurannyaâ€. Jakarta: Ghalia Indonesia..
Newcomb, Turner dan Converse. 1978 “Fisikologi Sosialâ€, Jakarta CV Diponegoro
Roesmanto, J. 1991. â€Kakao : Kajian Sosial Ekonomiâ€. Yogyakarta: Penerbit Aditya Media.
Sulistyowati, E. 1997. “Prospek Pemanfaatan Tanaman Tahan Dalam Pengelolaan Hama Penggerek Buah Kakaoâ€. Jember: Warta Pusat Penelitian Kopi dan Kakao. Asosiasi Penelitian Perkebunan Indonesia.
Sarwono, Sarlito Wirawan. 1976. “Pengantar Umum Psikologiâ€. Jakarta: Penerbit Indonesia.
Singarimbun, Masri, Sofian Effendi. 1982. “Metode Penelitian Surveiâ€. Jakarta: LP3ES.
Soedijanto. 1978. “Beberapa Konsepsi Proses Belajar dan Implikasinyaâ€. Bogor: Institut Pendidikan Latihan dan Penyuluhan Pertanian Ciawi.
Soekanto, Soerjono. 1986. “Sosiologi Suatu Pengantarâ€. Jakarta: CV. Rajawali.