STRUKTUR PASAR DAN KERAGAAN TATANIAGA JERUK SIAM KINTAMANI
Abstract
Konsumsi jeruk oleh penduduk Bali yang jumlahnya 3.890.575 jiwa akan memengkosumsi jeruk sebanyak 31.526 ton/th. Dengan produksi jeruk sebanyak 99.150 ton/th, maka terjadi surplus produksi jeruk. Untuk itu perlu dicarikan solusi agar harga tidak jatuh pada musim panen, yang dapat berakibat kepada turunya penerimaan petani jeruk. Tujuan penelitian ini adalah mengetahui struktur pasar dan keragaan pasar jeruk dalam tataniaga jeruk siamkintamani. Hasil penelitian menunjukkan bahwa struktur pasar jeruk siam kintamani bestruktur monopoli, dengan derajat monopoli tertinggi terjadi pada pedagang pengumpul. Dalam keragaan pasar nampak bahwa pedagang besar/antar pulau mempunyai share keuntungan paling besar 54,47% (lebih dari 50%). Kata kunci : Struktur pasar, keragaan pasar, monopoli ,  keuntungan, jeruk siam kintamani.References
Bappeda Provinsi Bali. 2012. Bali Dalam Angka. Bappeda Provinsi Bali. Denpasar.
Jamhari, and Hitoshi Yanekura. 2003. Efficiency of Rice Distribution between Margokaton Village and Yogyakarta. Dalam Sustainable Agriculture in Rural Indonesia. Yoshihiro Hayaki, Syafrida Manuwoto,Slamet Hartono (Eds.). Gajah Mada University Press. ISBN 979-420-521-4.
Miller, Roger Le Roy,. dan Roger E. Meiners. 1993. Teori Ekonomi Mikro Intermediate.Teori, Masalah Pokok dan Penerapan. Edisi ke Tiga. Terjemahan. Haris Munandar. Manajemen PT Raja Grafindo Persada. Jakarta.
Sutopo. 2010. Lingkungan Ideal Kunci Masuk Meraih Sukses Usahatani Jeruk. Bali Jestro. Balai Penelitian Tanaman Jeruk dan Buah Tropika. Deptan RI. Jakarta. Balijestro.litbang.deptan.go.id. Diunduh desember 2012.
Toruan, Sri Yanthi Lantika Lumban. 2010. Analisis Pemasaran Jeruk Manis (Studi Kasus Desa Beganding Kec. Simpang IV, Kab. Karo). www.reseachgate.net. Diunduh desember 2012.
Zamzami, Lizia. dan Aprilaila Sayekti. 2010. Kinerja Pemasaran Jeruk Siam di Kabupaten Jember, Jawa Timur. Bio Farm. Jurnal Ilmiah Pertanian. Vol. 13. No.9. Jurnal Unikal.ac.id. Diunduh desember 2012.