Sektor pariwisata merupakan motor penggerak bagi perekonomian Provinsi Bali. Hal ini telah dibuktikan dari kontribusi sektor pariwisata terhadap Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) yang terns meningkat, dari sekitar 20% pada tahun 1970an menjadi lebih dari 60% pada tahun 2007. Hal ini membuka peluang bagi sektor lainnya di Bali termasuk sektor pertanian untuk berkembang, tidak hanya untuk memenuhi kebutuhan lokal tetapi juga kebutuhan pariwisata. Tulisan ini bertujuan untuk mengidentifikasi peluang dan tantangan sektor pertanian, khususnya daging sapi Bali sebagai produk lokal untuk memenuhi permintaan wisatawan. Penulisan studi ini dilaksanakan melalui Studi Pustaka dengan berpedoman kepada sumber-sumber yang relevan seperti hasil penelitian dan tulisan-tulisan sebelumnya.Hasil studi menunjukkan bahwa produk lokal seperti daging sapi Bali memiliki peluang untuk bisa masuk ke pasar yang lebih modern seperti pada hotel berbintang, restoran dan instutusi yang berkaitan dengan pariwisata. Hal ini dapat menghemat devisa negara dan meningkatkan pangsa pasar daging sapi Bali di pasar modern serta sekaligus dapat menciptakan lapangan pekerjaan di Bali. Namun pada sisi lain, daging sapi lokal belum memliki standar grading dalam sistem pemasarannya, sehingga hal ini menjadi suatu tantangan bagi pemerintah untuk bisa menetapkan standar tersebut. Suatu strategi diperlukan untuk mempromosikan daging sapi Bali di pasar modern dengan menerapkan konsep bauran pemasaran dalam sistem agribisnis.Kato kunci: pariwisata Bali, sektor pertanian, permintaan daging sapi, peluang
Editorial Office Jurnal dwijenAGRO Fakultas Pertanian Kampus Universitas Dwijendra Lantai 2 Jl. Kamboja No.17, Dangin Puri Kangin, Kec. Denpasar Utara, Kota Denpasar, Bali 80233