PEMBANGUNAN SUBAK DENGAN PERSEPEKTIF BERKELANJUTAN DI TENGAH HIMPITAN PARIWISATA DI BALI
Keywords:
Subak, Pembangunan, Berkelanjutan, Pariwisata
Abstract
Subak di Bali merupakan suatu embrio lembaga perekonomian di perdesaan, dimana subak pada masa mendatang tidak hanya semata-mata beraktivitas pada irigasi semata tetapi juga berorientasi pada kegiatan ekonomis. Untuk mengantisipasi dan mewujudkan tercapainya tujuan pembangunan pertanian diperlukan upaya-upaya untuk mengkaji subak-subak yang berkaitan dengan pengelolaan kegiatan ekonomis baik internal dan eksternal maupun pariwisata. Cara mewujudkan Pembangunan subak secara berkelanjutan berbasis pariwisata dapat dilihat dari beberapa aspek fisik (alam), subak menghasilkan pemandangan yang sangat indah dengan terasering sebagai sebuah ekosistem subak; aspek biotik, ekosistem subak menghasilkan berbagai jenis tanaman, terutama padi lokal maupun padi varietas unggul, sayuran serta pengembangan berbagai jenis pertanian organik, termasuk padi organik; dan aspek sosial budaya, subak telah menghasilkan berbagai bentuk kegiatan sosial dan budaya masyarakat seperti budaya pertanian, berbagai jenis upacara yang berkaitan dengan subak. Dari ketiga aspek tersebut akan memberikan berbagai peluang pengembangan komoditas pariwisata, seperti agrowisata, ekowisata, trekking pada ekosistem subak, atraksi membajak, atraksi menanam padi sawah, wisata budaya yang berkaitan dengan upacara di subak. Peran pemerintah Provinsi Bali sangat diperlukan dalam menjaga eksistensi subak di Bali sehingga pembangunan subak dapat terus berlanjut serta mensinergikan antara bidang pertanian dengan pariwisata.References
Diarta, I K. S. dan Sarjana, I M. 2018. Strategi Pengembangan Subak Padanggalak Sebagai Daya Tarik Wisata Di Kota Denpasar Bali. Media konservasi Vol. 23 No 3.
Herawati, N. 2015. Pengembangan Pariwisata Berkelanjutan Berbasis Subak Sebagai Bagian Warisan Budaya Dunia UNESCO. JUMPA. Vol. 2, No 1.
Pitana, I. G. dan Gayatri P. G. Sosiologi Pariwisata. Yogyakarta. Andi.
Pitana, I. G. dan Setiawan, I G. A. P. 2013. Pariwisata sebagai Wahana Pelestarian Subak, dan Budaya Subak Sebagai Modal Dasar dalam Pariwisata. Jurnal Kajian Bali. Vol. 3, No. 2.
Roth, D. and Sedana, G. 2015. Reframing Tri Hita Karana: From ‘Balinese Culture’to Politics. The Asia Pacific Journal of Anthropology Vol.16, Issue 2: 157-175.
Sedana, G. 2017. Menghentikan Kepunahan Subak Di Bali. Pengembangan Agribisnis Berbasis Subak. Denpasar. Pustaka Larasan.
Sedana, G. 2020. Cahaya Korek Api : Gagasan Membangun Pertanian. Denpasar. Pustaka Larasan.
Windia, W. 2006. Transformasi Sistem Irigasi Subak Yang Berlandaskan Konsep Tri Hita Karana. Denpasar: Pustaka Bali Post.
Windia, W. I. dan Wiguna A.A. 2013. Subak Warisan Budaya Dunia. Denpasar: Udayana University Press
Herawati, N. 2015. Pengembangan Pariwisata Berkelanjutan Berbasis Subak Sebagai Bagian Warisan Budaya Dunia UNESCO. JUMPA. Vol. 2, No 1.
Pitana, I. G. dan Gayatri P. G. Sosiologi Pariwisata. Yogyakarta. Andi.
Pitana, I. G. dan Setiawan, I G. A. P. 2013. Pariwisata sebagai Wahana Pelestarian Subak, dan Budaya Subak Sebagai Modal Dasar dalam Pariwisata. Jurnal Kajian Bali. Vol. 3, No. 2.
Roth, D. and Sedana, G. 2015. Reframing Tri Hita Karana: From ‘Balinese Culture’to Politics. The Asia Pacific Journal of Anthropology Vol.16, Issue 2: 157-175.
Sedana, G. 2017. Menghentikan Kepunahan Subak Di Bali. Pengembangan Agribisnis Berbasis Subak. Denpasar. Pustaka Larasan.
Sedana, G. 2020. Cahaya Korek Api : Gagasan Membangun Pertanian. Denpasar. Pustaka Larasan.
Windia, W. 2006. Transformasi Sistem Irigasi Subak Yang Berlandaskan Konsep Tri Hita Karana. Denpasar: Pustaka Bali Post.
Windia, W. I. dan Wiguna A.A. 2013. Subak Warisan Budaya Dunia. Denpasar: Udayana University Press