AGRIBISNIS JAGUNG MANIS (Zea Mays Saccharata Sturt) DI SUBAK CITA, DESA BONA, KECAMATAN BLAHBATUH, KABUPATEN GIANYAR

  • I Nengah Surata Adnyana Program Studi Agribisnis, Fakultas Pertanian dan Bisnis, Universitas Dwijendra, Denpasar
Keywords: Agribisnis, Jagung Manis

Abstract

Komoditi jagung merupakan komoditi pangan yang strategis, sehingga terus menjadi perhatian Pemerintah Indonesia. Dengan agroklimat dan potensi kesesuaian lahan yang cocok sehingga jagung dapat berkembang dengan baik. Seiring dengan permintaan pasar yang terus berkembang kebutuhan akan jagung manis (Zea Mays Saccharata Sturt) yang masih muda semakin diminati dengan rasa yang lebih enak serta dapat mencampur dan mengurangi akan kebutuhan beras. Penelitian ini dilaksanakan di Subak Cita, Desa Bona, Kecamatan Blahbatuh, Kabupaten Gianyar, Provinsi Bali. Lokasi penelitian diambil secara porposive. Jumlah Populasi sebanyak 123 petani. Sample yang diambil sebanyak 20 orang. Tujuan daripada penelitian ini adalah (1) Menganalisis peranan penyediaan sarana produksi pertanian terhadap produktivitas jagung manis di Subak Cita, Desa Bona, Kecamatan Blahbatuh, Kabupaten Gianyar; (2) Menganalisis peranan usahatani terhadap produktivitas jagung manis di Subak Cita, Desa Bona, Kecamatan Blahbatuh, Kabupaten Gianyar dan; (3) Menganalisis peranan lembaga penunjang terhadap produktivitas jagung manis di Subak Cita, Desa Bona, Kecamatan Blahbatuh, Kabupaten Gianyar. Hasil penelitian yang diperoleh adalah (1) Peranan penyediaan sarana produksi pertanian terhadap produktivitas jagung manis yang terdiri dari keberadaan  benih jagung, pupuk urea, pupuk NPK, pestisida, dan cultivator secara rata-rata mendapatkan hasil pencapaian skor 2,64 atau 52,80 % dengan kategori yang sedang; (2) Peranan usahatani terhadap produktivitas jagung manis yang meliputi pembersihan lahan, pembajakan, pemberian kapur, pembuatan larikan, pemberian organik, penanaman sedalam 3 cm, Benih ditanam 1-2 butir perlubang, penyiangan, pembubunan, pemupukan, penyiraman, dan pemanenan termasuk dengan kategori sedang dengan nilai pencapaian skor 2,83 (56,69 %); dan (3) Peranan lembaga penunjang terhadap produktivitas jagung manis yang terdiri dari keadaan fasilitas transfortasi jalan dilapangan, penyuluhan pertanian, Perbankan, LPD dan koperasi termasuk kategori yang masih rendah dengan nilai pencapaian skor 2,49 (49,80 %). Saran yang dapat diberikan adalah (1) sebelum melakukan usahatani jagung manis penyediaan sarana produksi yang perlu dipastikan ketersediaanya adalah ketersediaan pupuk Urea, NPK serta cultivator: (2) Usahatni jagung manis hal-hal yang perlu diperbaiki seperti pemberian kapur pertanian, pemberian pupuk organik, penanaman, penyiangan, dan pemberian dosis pupuk (3) Sedangkan pada lembaga penunjang petani perlu memanfaatkan perbankan, Lembaga Perkreditan Daerah, dan koperasi dalam mencari permodalan.

References

Adnyana, N.S, Tenaya, M.N, dan Darmawan, D.P, 2017. Peranan Sistem Agribisnis Terhadap Keberhasilan Tumpangsari Cabai-Tembakau (Kasus Subak di Desa Sukawati, Kecamatan Sukawati, Kabupaten Gianyar). Journal Manajemen Agribisnis, Program Studi Magister Agribisnis, Program Pasca Sarjana, Universitas Udayana, ISSN: 2355 – 0759, 5(1):64-79.
Adnyana, N.S., Darmawan, D.P., Windia, W, and Suamba, K, 2020. Agribusiness Development Model For Strengthening The Chili-Tobacco Intercroping Farmer Group. International Journal Of Life Sciences, e-ISSN:2550-6986, p-ISSN:2550-6994, 4(1):26-36.
Adnyana, N.S. 2021. Model Pemasaran Penguatan Kelompok Tani Tumpangsari Cabai-Tembakau di Provinsi Bali. Journal Manajemen Agribisnis, Program Studi Magister Agribisnis, Fakultas Pertanian, Universitas Udayana, E-ISSN: 2684-7728, 9(2):441-449.
Adnyana, N.S. 2022. The Impact Of Farmers Behavior In Applying Bioconversi Biodiversity On Rice Productivity (Case In Subak Dauh Uma, Batuan Kaler Village, Sukawati District, Gianyar Regency.Proceeding Of The International Confrence On Multi-Disciplines Approaches For The Sustainable Development, Universitas Dwijendra Press, ISBN:978-623-95976-1-0.
Hermawan, R. 2008. Membangun Sistem Agribisnis. Yogyakarta: Agroinfo.
Hutauruk, E.H. 2009. Pengaruh Pendidikan dan Pengalaman Petani Terhadap Tingkat Produktivitas Tanaman Kopi dan Kontribusinya Terhadap Pengembangan Wilayah di Kabupaten Tapanuli Utara. (tesis). Sekolah Pasca Sarjana Universitas Sumatera Utara, Medan.
Kementerian Pertanian. 2017. Peraturan Menteri Pertanian Nomor 67/Permentan/SM.050/12/2016. Tentang Pembinaan Kelembagaan Petani. Jakarta.
Lolowang, T, Loho, AE, Ngangi, C. 2015. Kajian Kinerja Agribisnis Strawbery Organik (Study Kasus Kelompok Tani Kina Kelurahan Rurukan dan Kelompok Tani Agape) Kelurahan Rurukan Satu. Jurnal Fakultas Pertanian, Jurusan Sosial Ekonomi, Universitas Samratulangi, Manado
Mutmainah, R., dan Sumardjo. 2014. Peran Kepemimpinan Kelompok Tani dan Efektivitas Pemberdayaan Petani. Jurnal Sosiologi Pedesaan, 02(03): 182-199.
Suparta, N. 2005. Pendekatan Holistik Membangun Agribisnis. Denpasar: CV Bali Media Adhikarsa.
Yunita, Riswani, Fatrianti, Y, Hendrixon, dan Martiaty, N. 2014. Meningkatkan Penguatan Kelembagaan dan Permodalan Petani Lahan Lebak Sumatera Selatan. Prosiding Seminar Nasional Lahan Suboptimal, Palembang, ISBN : 979-587-529-9.
Published
2023-05-05
Section
Articles