ANALISIS PENDAPATAN USAHA JERUK KEPROK DI DESA BELANTIH, KECAMATAN KINTAMANI, KABUPATEN BANGLI

  • Ni Nengah Putri Adnyani Program Studi Agribisnis, Fakultas Pertanian dan Bisnis, Universitas Dwijendra
Keywords: Penerimaan, Pendapatan Jeruk Keprok, Desa Belantih

Abstract

Tujuan dari penelitian ini adalah: (1) Untuk mengetahui besarnya pendapatan yang dikeluarkan oleh petani jeruk keprok; (2) Untuk mengetahui pendapatan usahatani jeruk keprok (3) Untuk mengetahui tingkat R/C ratio dalam usahatani jeruk keprok. Penelitian ini dilakukan di Desa Belantih, Kecamatan Kintamani, Kabupaten Bangli, Provinsi Bali yang mengembangkan tanaman jeruk keprok sebagai usahataninya, jumlah populasi dalam penelitiaan ini adalah 60 orang petani. Pada penelitian ini diambil sebanyak 30 petani. Hasil pembahasan dan penelitian menunjukan bahwa rata-rata biaya   yang dikeluarkan petani jeruk keprok di Desa Belantih adalah Rp 7.374.000 Rata-rata produksi 44 are dalam satu tahun periode produksi 4.140, yang dijual dengan harga Rp 3.500/kg dilokasi petani. Rata-rata penerimaan usahatani jeruk keprok permusim tanam adalah Rp 14.490.000. serta pendapatan petani adalah Rp 7.116.000. Dengan R/C yang telah dianalisis didapat 1,9. Maka berarti bahwa usahatani yang dilakukan petani sampel adalah efisien atau dengan kata lain usahatani jeruk keprok menguntungkan.

References

Adar, D. 2011. Keragaan Usahatani dan Efisiensi Produksi Jeruk Keprok Berdasarkan Zona Agroklimat di Provinsi Nusa Tenggara Timur. Sekolah Pascasarjana Institut Pertanian Bogor.
Anonim, 2008, Keputusan Menteri Kesehatan RI Nomor 129/Menkes/SK/II/2008 tentang Standar Minimal Pelayanan Rumah Sakit, Departemen Kesehatan Republik Indonesia, Jakarta.
Broto, W, Yulianingsih, Dwi Amiarsi, Ridwan Thahir, Dondy A.Setyabudi, Sulusi Prabawati dan Setyadjit. 2010. Teknologi Penanganan Pasca Panen Buah Untuk Pasar. Jakarta. Badan Penelitian Dan Pengembangan Pertanian Kementerian Pertanian. Jurnal Teknologi Penanganan Pascapanen Buah Untuk Pasar. (2):27 - 46. Jakarta
Broto.W 2010. Transportasi, Distribusi Dan Ritel. Balai Besar Litbang Pascapanen Pertanian,
Direktorat budidaya tanaman buah 2010. perofil jeruk keprok. direktorat budidaya tanaman jakarta.
Ghozali. 2005. Aplikasi Analisis Multivariate dengan SPSS. Semarang: Badan Penerbit UNDIP
Iskandar. 2010. Metodologi Penelitian Pendidikan dan Sosial (Kuantitatif dan Kualitatif). Jakarta: Gaung Persada Press (GP Press).
Kanisius. 2011. Budidaya Tanaman Jeruk.Yogyakarta. (Anggota IKAPI).
Khotler, Philip 2008, “manajemen pemaran”, Edisi kedua belas jilid kesatu. PT.Idx.
Khotler, Amstrong. 2001. Prinsip-prinsip pemasaran, Edisi kedua belas, Jilid 1. Jakarta : Erlangga.
Mulyadi. 2002. Akuntansi Biaya, Edisi 5. Yogyakarta: UPP STIM YKPN.
Nazir, Moh. 2014. Metode Penelitian. Bogor: Ghalia Indonesia.
Rahmawati, dkk. 2016. Bisnis Usaha Mikro Kecil dan Menengah (Akuntansi, Kewirausahaan, dan Manajemen Pemasaran). Yogyakarta: Ekuilibra.
Sudiyono, A. 2004. Pemasaran Pertanian. Edisi Kedua. UMM Press. Malang
Sugiyono. 2014. Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif Dan R&D. Bandung: Alfabeta.
Sunarjono, H. 2008. Berkebun 21 Jenis Tanaman Buah. Jakarta: Penebar Swadaya.
Swastha. 2000. Pengantar Bisnis Modern, Pengantar Ekonomi Perusahaan Modern, Jakarta : liberty.
Umar. 2008. Metode Penelitian Untuk Skripsi dan Tesis Bisnis. Jakarta. PT. Rajagrafindo Persada.
Winarno F.G. 2002 Keamanan Pangan. Bogor : Himpunan Alumni Fakultas Teknologi Pertanian IPB.
Zivenge, E. and C. Karavina. 2012. Analysis of factors influencing market channel access by communal horticulture farmers in chinamora District, Zimbabwe. J. Dev. Agric. Ec
Published
2022-05-04
Section
Articles