FAKTOR – FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENDAPATAN USAHATANI TOMAT (Studi Kasus di Desa Buahan, Kecamatan Kintamani, Kabupaten Bangli)

  • Kadek Ayu Charisma Julia Dewi Program Studi Agribisnis, Fakultas Pertanian, Universitas Dwijendra
  • Yovita Indis Program Studi Agribisnis, Fakultas Pertanian, Universitas Dwijendra

Abstract

Tomat tidak asing lagi bagi masyarakat, karena dalam kehidupan sehari–hari selalu hadir tanpa mengenal musim.Selain itu masyarakat telah membudidayakannya sebagai usaha pertanian yang menguntungkan pengembangan tomat baik melalui ekstensifikasi maupun intensifikasi.Penelitian dilakukan di desa Buahan, kecamatan Kintamani, Kabupaten Bangli.Pemilihan lokasi penelitian ditentukan dengan metode purposive sampling yaitu penentuan lokasi penelitian yang dilakukan secara sengaja,populasi dalampenelitian ini adalah 62 petani. Penentuan sampelmenggunakan metode simplle random samplingsampel dari penelitian ini yaitu40 petani yang menanam tomat, data yang dikumpulkan diambil dari data primer dan data sekunder.Analisis data dalam penelitian ini dilakukan secara kualitatif dan kuantitatif.Analisis data kualitatif digunakan untuk mengetahui kendala-kendala yang dihadapi petani tomat dan untuk mmenganalisis pengaruh karakteristik petani terhadap penerimaan dari usahatani tomat digunakan uji regresi linear berganda dengan fungsi produksi regresicobb-Douglas.Adapun hasil yang diperoleh dalam penelitian ini menunjukan bahwa usahatani tomat di Desa Buahan, Kecamatan Kintamani, Kabupaten Bangli dapat meningkatkan pendapatan petani.Tingkat pendapatan petani tomat sebesar Rp.2.563.275, besarnya nilai R/C ratio adalah 2,02 lebih besar dari 1 sehingga dapat dikatakan bahwa usahatani tomat sudah layak di usahakan di Desa Buahan, Kecamatan Kintamani, Kabupaten Bangli.Beberapa kendala yang dihadapi oleh petani tomat didesa Buahan, Kecamatan Kintamani, Kabupaten Bangli dalam usahatani tomat sebagai berikut:(1) terbatasnya permodalan bagi petani untuk membiayai kegiatan usahatani, (2) adanya serangan hama dan penyakit pada tanaman tomat, sehingga terkadang pendapatan para petani menurun,(3) masih kurangnya penyuluhan dari dinas pertanian di kabupaten bangli sehingga masyarakat kurang memahami cara membudidayakan tomat yang baik dan benar,(4)Penetapan harga yang ditentukan oleh petani seringkali tidak sesuai dengan harapan, karena konsumen menginginkan harga yang rendah. Kata Kunci : Tomat, Pendapatan, Usahatani, Biaya
Published
2020-11-05
Section
Articles